Mataram (Global FM Lombok)- Perkembangan keuangan syariah di Provinsi NTB cukup menggembirakan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB menyebut, total aset keuangan syariah di NTB hingga Juni 2018 sebesar Rp 3,9 triliun atau 9,45%, sementara keuangan konvensional sebesar Rp 40 triliun.
Kepala OJK NTB Farid Faletehan kepada wartawan di Mataram, Jumat ( 3/8) mengatakan, profil perkembangan keuangan syariah di NTB yang cukup bagus itulah yang menjadi salah satu alasan penyelenggaran agenda Expo iB Vaganza di Mataram kembali digelar. Expo IB Vaganza di Mataram digelar di Lombok Epicentrum mulai tanggal 3-5 Agustus 2018 dengan tujuan agar pengembangan keuangan syariah di NTB semakin baik.
Hanya segelintir kota di Indonesia yang menjadi tuan rumah agenda Expo iB Vaganza kali ini. Selain di Mataram, acara serupa digelar di Malang, Bandung, Jakarta dan Pekanbaru. Rangkaian iB vaganza yang keempat di Kota Mataram diikuti oleh 17 industri perbankan syariah.
Adapun pertumbuhan aset keuangan syariah di NTB sebesar 9,89 persen, sementara keuangan konvensional hanya 1 persen. Dilihat dari sejumlah indikator, lembaga keuangan syariah juga masih lebih bagus. Misalnya sektor pembiayaannya tumbuh sebesar 7,87 persen, sementara konvensional hanya tumbuh 2 persen. Yang lebih menarik, jika PT. Bank NTB sudah menjadi Bank NTB Syariah sepenuhnya pada bulan September nanti, aset syariah akan bertambah Rp 9 9 triliun sehingga market share perbankan syariah di NTB akan menjadi 30%.
Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan perbankan Syariah OJK Deden Firman Hendarsyah saat pembukaan agenda Expo IB Vaganza di Mataram mengatakan, Secara nasional, perkembangan keuangan syariah cukup menggembirakan. Menurut data OJK per Mei 2018, komposisi total aset keuangan syariah ( tidak termasuk saham syariah) secara nasional sebesar 1.179,47 triliun atau sebesar 8,38% dari total aset keuangan nasional. Adapun aset perbankan syariah sebesar Rp 437 triliun lebih dari total aset perbankan nasional dengan market share saat ini pada posisi 5,69%.
Ia mengatakan, optimisme keuangan syariah di Indonesia sangat besar. Saat ini saja jumlah rekening perbankan syariah di Indonesia sebanyak 26 juta atau 10 persen dari jumlah penduduk. “ Misalnya jika 6 juta rekening tidak aktif transaksi, masih ada 20 juta rekening yang aktif bertransaksi syariah. Angka itu sangatlah besar,” kata Deden Firman Hendarsyah.(ris)
No Comments