Ekspedisi Rupiah Berdaulat, BI Bawa Rp8 Miliar Uang Baru ke Daerah 3T di NTB

Global FM
25 Feb 2023 13:52
3 minutes reading

Giri Menang (Global FM Lombok)-
Bank Indonesia (BI) melaksanakan kembali Ekspedisi Rupiah Berdaulat, bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut untuk mendistribusikan uang pecahan baru ke daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

Ekspedisi Tahun 2023 ini akan menyasar 17 provinsi dan 85 pulau di Indonesia. Untuk Provinsi NTB, ada lima daerah 3 T yang menjadi tujuan yaitu Pulau Moyo, Pulau Bajo, Pulau Desa Pusu, Pulau Medang, dan Pulau Maringkik.

Untuk menjangkau pulau-pulau ini, TNI AL mengerahkan Kapal Perang, KRI Singa.
Bank Indonesia membawa uang rupiah baru senilai Rp8 miliar yang akan ditukarkan dengan uang lusuh yang ada di masayarakat di setiap pulau yang akan dikunjungi.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat dilepas pada Jumat (24/2) kemarin di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

Hadir dalam pelepasan ini, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, Kapolda NTB, Irjen.Pol. Djoko Poerwanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, dan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia,Marlison Hakim, Asisten Operasi Kasal diwakili Paban II Ops Sopsal – Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo, S.E.

Marlison Hakim dalam kesempatan ini menegaskan, NTB termasuk daerah yang menjadi perioritas untuk program kas kapal Bank Indonesia. Karena itu, setiap tahun program ini harus dilaksanakan di provinsi ini.

“NTB ini perioritas kas kapal karena perputaran uangnya cukup tinggi,” ujarnya.

Berdasarkan data, tahun 2022 lalu, uang keluar dari Bank Indonesia mencapai Rp9,5 triliun yang menggambarkan tingginya perputaran uang di daerah ini. Di sisi lain, NTB memiliki gugusan pulau-pulau kecil yang cukup banyak.

“Masyarakat yang berada di wilayah-wilayah 3T yang belum mendapat akses langsung dari layanan perbankan, kita harapkan dari kegiatan kas kapal inilah, masyarakat bisa menukarkan uang lusuh, uang rusak, atau uang tidak layak edar dengan uang uang baru,” ujarnya.

Dengan demikian, rakyat Indonesia yang berada di daerah pelosok sekalipun, dapat kemudahan untuk mendapatkan rupiah baru. Dari pecahan kecil, hingga pecahan besar.

“Uang baru sebesar Rp8 miliar ini semuanya uang tahun emisi terbaru. Sehingga masyarakat yang ada di daerah terluar, dan perbatasan sekalipun, tetap mencintai rupiahnya. Karena uang adalah simbol NKRI,” ujarnya.

Selain membawakan uang baru, ekspedisi ini dilengkapi dengan tim kesehatan yang akan memberikan pelayanan kesehatan di setiap daerah yang dituju. Tidak hanya itu, ada juga kegiatan penyaluran bantuan sembako. Bank Indonesia juga bekerjasama dengan Baznas untuk turut bersama menyalurkan zakat kepada masyarakat yang menjadi sasaran ekpedisi tahun 2023 ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji menegaskan, dengan pertumbuhan ekonomi NTB yang cukup bagus, terukur dari tingginya perputaran uang, Bank Indonesia juga mendorong dan mengintervensi agar sektor non tambang terus digerakkan. Diantaranya Pertanian secara menyeluruh, dan Perdagangan.

“Karena itu, kita mendorong dan melakukan pendampingan demplot-demplot agar optimalisasi sektor non tambang bisa dilakukan. agar uag yang berputar cukup tinggi di NTB ini tidak lari keluar. Jangan sedikit-sedikit impor,” demikian Heru.(ris)

No Comments

Leave a Reply