Dugaan Pungli dan Premanisme, Pemkot Mataram Kumpulkan Kepala Pasar

Global FM
9 Jun 2017 14:48
2 minutes reading

 

Saah satu sudut pasar di Mataram

Mataram (Global FM Lombok)- Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengumpulkan seluruh kepala pasar tradisional di Mataram pada Rabu (7/6) siang di kantor walikota Mataram. Mereka dikumpulkan terkait dugaan pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme kepada para pedagang yang dilakukan oleh sejumlah oknum di pasar.
Usai pertemuan tersebut, Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana kepada wartawan mengatakan, ia telah memberikan beberapa penekanan kepada para kepala pasar. Para kepala pasar juga diminta membangun harmonisasi dengan para petugas di pasar, baik itu petugas keamanan maupun petugas kebersihan. Jangan sampai ada penarikan sepeserpun yang dilakukan oleh petugas pasar atau pihak manapun di luar penarikan resmi pemerintah. Ia pun telah menyiapkan sanksi tegas berupa pemecatan kepada kepala pasar maupun petugas yang terlibat pungli tersebut.

“Harus ada punishment, itu nanti berujung kepada pemecatan kalau mereka tidak menunjukkan dedikasi dan komitmennya. Saya minta mereka harus membangun koordinasi dan harmonisasi dengan staf yang ada di situ. Jangan sampai ada kegiatan di sana yang merugikan pedagang. Kasian pedagang saya bilang begitu. Mereka sudah capek, untungnya sedikit lalu mereka nanti pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa apabila ada pungutan di luar pungutan resmi yang ada di situ”,katanya.
Menurutnya, hasil pungutan yang diperoleh oknum di pasar ini cukup banyak mengingat jumlah pedagang di setiap pasar tradisional tidak sedikit. Mereka berulangkali harus ditarik uang sebesar Rp 4.000 per orang sebanyak dua kali setiap hari di luar pungutan resmi pemerintah. Tindakan itu menurutnya harus dihentikan karena akan mematikan pedagang. Ia juga memandang bahwa pungutan ini bisa memicu terjadinya inflasi. Pasalnya, para pedagang berpotensi untuk menaikkan harga barang dan komoditas untuk memenuhi pungutan tersebut.
“Harus ada reward dan punishment, reward nya sudah ada kita siapkan, punishment seperti apa nanti bisa berujung kepada penggantian atau pemberhentian kalau mereka tidak menunjukkan dedikasi yang baik, tidak menunjukkan komitmen”,tegasnya. (dha)-

No Comments

Leave a Reply