Mataram (Global FM Lombok)- Sekitar 50 orang mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Mataram yang tergabung dalam organisasi Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Selasa (18/08) siang menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD NTB. Aksi itu mereka lakukan untuk menuntut penurunan biaya kuliah yang dinilai sangat mahal. Mereka meminta kepada anggota DPRD NTB selaku wakil rakyat untuk memfasilitasi mereka agar bertemu dengan pimpinan perguruan tinggi di Kota Mataram sehingga biaya kuliah segera diturunkan.
Seorang mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Bayu Aryadani dalam orasinya mengatakan, banyak kebijakan dari rektor Unram telah mempersulit mahasiswa, diantaranya adalah kebijakan kemahasiswaan dalam SK rector No 1 tahun 2015. Dimana, mahasiswa yang dibolehkan berorganisasi mulai dari semester III hingga semester VI.
Sementara iuran orang tua mahasiswa untuk biaya organisasi dipukul rata, mulai sejak semester I hingga semester VIII yang mencapai Rp 2 juta lebih tahun ini. Biaya per smester juga sudah mencapai Rp 1.750 ribu pada semester III dari Rp 600 ribu pada smester I.
“ Ini yang menjadi ancaman bagi kami di mahasiswa yang berorganisasi dan secara umum. Itu hanya bagian dari biaya SPP,belum SPI atau Sumbangan Pembangunan Institusi sampai kisaran 7 jutaan. Untuk masuk Unram saja perlu biaya 15 juta, baru bisa. Kita inginkan dari dulu sampai sekarang fasilitasi kami dengan pimpinan perguruan tinggi. Karena ketika kami bersurat ke perguruan tinggi,mereka merasa tidak ada urusan dengan mahasiswa”, katanya.
Aksi tersebut berlangsung selama beberapa jam hingga akhirnya mereka ditemui oleh anggota komisi V bidang pendidikan, Hj.Suryahartin. Dalam kesempatan itu, Suryahartin mengaku telah mencatat semua aspirasi semua mahasiswa. Apa yang menjadi aspirasi mahasiswa akan dibahas di tingkat komisi, termasuk untuk memfasilitasi pertemuan mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi,. (irs)
No Comments