Dua TKW dari Loteng Dikabarkan Meninggal di Libya, Disnakertras NTB Belum Dapat Info Resmi

Global FM
15 Jan 2020 10:59
5 minutes reading
Pihak keluarga menunjukkan foto Nurilah yang dikabarkan meninggal di Libya (Global FM Lombok/ris)

Praya (Global FM Lombok) – Seorang TKW asal Dusun Selojan, Desa Mas Mas, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bernama Nurilah (35) dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Korban meninggal pada tanggal 8 Januari lalu.

Menurut keterangan Deni Asna yang merupakan kakak korban, Nurilah meninggal dunia setelah terjadi insiden kecelakaan kerja bersama dengan rekan kerjanya sesama TKW yang bernama Ayu. Artinya Nurilah meninggal dunia bersama rekan kerjanya yang berasal dari Sengkol, Kecamatan Pujut, Loteng.

Menurut Deni Asna, kepastian meninggalnya Nurilah diperoleh dari suami Ayu yang berasal dari Sengkol tersebut.” Saya dapat informasi bahwa adik saya ini meninggal dari suami korban TKW yang satunya lagi. Artinya mereka berdua yang meninggal di Libya itu,” kata Deni Asna kepada Global FM Lombok, Selasa (14/1).

Ia menuturkan, Nurilah memiliki dua anak yang ditinggalkan di Lombok. Satu sudah duduk di bangku kelas 2 SMP, satunya lagi baru kelas 2 SD. Sementara korban sudah bercerai dengan suaminya beberapa tahun lalu.

Baca Juga : Kasus Meninggalnya Empat TKW Asal Lombok di Saudi, NTB Ingin Tempuh Jalur Hukum

Tidak jelas, kapan Nurilah berangkat ke luar negeri menjadi TKW. Namun diperkirakan dia diberangkatkan oleh tekong sekitar bulan Agustus atau September 2018 lalu. “ Jadi adik saya ini berangkat pada saat Lombok masih sering gempa itu,” tuturnya.

Nurilah masih sempat komunikasi dengan anaknya melalui video call pada hari Selasa 7 Januari lalu sebelum kejadian tanggal 8 Januari tersebut. Namun demikian belum jelas kejadian apa yang membuat Nurilah dan rekan kerjanya meninggal dunia“ Saya dapat cerita dia meninggal karena asap, itu saja. Saat ini kami berharap agar jenazah bisa dipulangkan, tidak ingin dimakamkan disana,” katanya.  

Siapa yang memeberangkatkan Nurilah ke Libya masih belum jelas. Namun pihak keluarga sudah berupaya mencari informasi terkait dengan tekong yang memberangkatkan korban tahun 2018 lalu, akan tetapi diperoleh informasi bahwa tekong tersebut sudah meninggal dunia.

Sebelum berangkat ke Libya, Nurilah sudah dua kali menjadi TKW, namun dengan negara tujuan Malaysia. Kerangkatan ke Libya tahun 2018 lalu merupakan kali ke tiga dia menjadi TKW.

Deni mengatakan, saat ini keluarga di Selojan sudah mulai mengadakan tahlilan setiap malam sesuai dengan tradisi setelah orang dinyatakan meninggal dunia.” Kami sudah dua malam ini menggelar tahlilan,” ujarnya.

Baca Juga : TKW Asal Bima yang Terjebak Perang di Irak Tiba di Indonesia

Sementara itu Kepala Dusun Selojan, Rofii mengatakan, tekong seringkali memberangkatkan TKW dengan tanpa melakukan konfirmasi ke perangkat desa dan dusun. Sehingga pihaknya tidak mengetahui kemana warganya pergi bekerja di luar negeri.

“Kami berharap isu meninggalnya Nurilah ini bisa segera jelas, apakah dia meninggal di sana atau tidak. Apabila memang benar meninggal, sangat berharap kepada pemerintah untuk menyelesaikan misalnya dibawa pulang,” katanya.

Saat ini belum ada kejelasan informasi dari pemerintah pusat terkait status meninggalnya Nurilah ini. “ Kita mau kejar informasi dari pihak tekong atau PT-nya, kita tidak tahu PT mana yang memberangkatkan,” tambahnya.

Baik pihak keluarga maupun kadus tidak mengetahui status keberangkatan Nurilah ke Libya, apakah melalui jalur resmi atau ilegal.” Namun pemberitahuan berangkat ke luar negeri kita sama sekali tidak tahu,” tutupnya.

Disnakertras NTB Belum Terima Informasi dari KBRI

Sementara itu, pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB hingga kini belum mengetahui perihal kabar tersebut.

“Kami belum dapat informasi. Kalau belum ditangani oleh Kedubes dan Kementerian belum sampai ke kita. Kita tunggu sehari dua hari terkait kabar ini,” kata Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertras Provinsi NTB Abdul Hadi , Selasa (14/1).

Baca Juga : Pengiriman Empat TKW Diduga Ilegal Digagalkan di Bandara

Ia mengatakan, saat ini dirinya sedang mengambil cuti kerja. Namun demikian, biasanya jika ada peristiwa di luar negeri yang menimpa TKI/TKW, akan tersebar informasi tersebut di grup whatsapp Kementerian.

“ Di grup ( whatsapp-red) pusat belum ada kabar soal meninggalnya warga Lombok di Libya itu. Biasanya kalau ada TKW meninggal dunia, informasi awal melalui KBRI,” terangnya.

Ia mengatakan, biasanya TKI ilegal yang mengalami insiden atau meninggal di luar negeri akan lebih lama diketahui oleh pemerintah pusat. Berbeda halnya dengan pekerja migran yang berangkat lewat jalur yang legal, maka setiap peristiwa penting bisa diketahui dalam sehari.

“Kalau ilegal, kadang dari majikannya tidak berani menyampiakan dan lain sebagainya. Diam-diam kadang, karena dia takut diproses  juga kan,” katanya.

Baca Juga : Usut Pengirim TKI Ilegal, DPRD NTB Sepakat Bentuk Tim Investigasi

Ia mengatakan, sejauh ini belum ada ada pengiriman TKI dari NTB ke Libya secara prosedural. Terlebih pemerintah pusat hingga kini masih memberlakukan moratorium atau penghentian sementara pengiriman TKI non formal atau pembantu rumah tangga ke negara-negara Timur Tengah.

 Abdul Hadi mengatakan, pihaknya tetap meingimbau dan mensosialisasikan agar warga yang ingin berangkat ke luar negeri harus melalui priosedur yang resmi agar gampang dipantau dan dilakukan perlindungan oleh pemerintah di negara tujuan.

“ Kalau berangkat secara ilegal, jika terjadi PHK, kecelakaan kerja segala macam, prosedurnya sulit sekali, “ katanya.

Jika benar dua TKW atas nama Nurilah dan Ayu ini meninggal di Libya, maka ini merupakan kasus pertama yang terjadi di tahun 2020. Disnakertrans NTB mencatat, hampir setiap tahun terjadi kasus TKI yang meninggal.” Yang terbanyak itu di tahun 2016 lalu, itu sebanyak 13 orang yang meninggal, itu rata-rata mereka non prosedural,” tuturnya.

Baca Juga : Tingkatkan Mutu Calon TKI, Balai Latihan Kerja Luar Negeri Mulai Beroperasi

Jika pihak keluarga menginginkan jenazah kembali ke kampung halaman kata Hadi, hal itu bisa saja dilakukan, namun prosedurnya memang cukup lama, tidak segampang TKI yang berangkat secara legal.

Dua TKW yang dikabarkan meninggal dunia itu adalah Nurilah dari Dusun Selojan, Desa Mas Mas Kecamatan Batukliang Utara serta Ayu, warga desa Sengkol Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. (ris)

No Comments

Leave a Reply