Mataram (Global FM Lombok)- Berdasarkan data dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) luas areal yang terbakar di wilayah TNGR pada bulan Agustus hingga September ini yaitu seluas 106,6 hektar. Dari jumlah tersebut, lahan yang paling luas terbakar yaitu ada di Pos Ekstra seluas 91 hektar.
Hal itu dikatakan Satgas Pengamanan dan Perlindungan Hutan pada Balai TNGR, Lalu Santawana kepada Global FM Lombok Kamis (14/09) di Mataram. Ia merincinkan, selain Pos Ekstra, lahan yang terbakar yaitu di pos tiga pendakian Gunung Rinjani seluas 7 hektar, Lenteng Merpar seluas 6,6 hektar. Kasus kebakaran terakhir pada tanggal 13 September kemarin Pusuk Sembalun seluas 2 hektar.
“Sementara di wilayah kerja pengelolaan wilayah dua Lombok Timur, yang berhasil diidentifikasi yaitu pada tanggal 21 Agustus 2017. Dimana lokasi kejadiannya di Pos Ekstra, luas yang terbakar seluas 91 hektar berupa alang-alang. Terus yang terakhir kemarin di Pusuk Sembalun, di sisi kiri jalan menuju Sembalun,” kata Lalu Santawana
Ia mengatakan, penyebab kebakaran hutan yang terjadi yaitu karena faktor cuaca serta adanya pengunjung yang membuang putung rokok. Namun, kebakaran yang terjadi cepat tertangani karena yang terbakar yaitu vegetasi alang-alang. Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Rinjani dinilai bisa mempengaruhi tingkat kunjungan. Karena asap yang ditimbulkan mengganggu para pengunjung.
Antisipasi yang dilakukan oleh satgas yaitu dengan melakukan patroli dan meminta para pendaki agar tidak membuang putung rokok sembarangan. Karena kebarakan yang terjadi di Pos Ekstra seluas 91 hektar bulan lalu disebabkan karena putung rokok.(azm)-
No Comments