Mataram (Global FM Lombok)- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) provinsi NTB mendorong lahirnya pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh semua elemen masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2015. Untuk mewujudkan hal itu, pimpinan Bawaslu NTB menyambangi sekolah SMA sederajat dan kampus-kampus di NTB yang dilaksanakan mulai April ini sampai dengan Oktober mendatang.
Pimpinan Bawaslu NTB menyebar ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif “ Go to Scholl”. Di MAN 2 Mataram, pimpinan Bawaslu NTB Bambang Karyono berbicara dihadapan ratusan pelajar dengan materi pelaksanaan pemilu secara umum.
Bambang Karyono mengatakan, target sosialisasi tahun ini yaitu 60 sekolah dan 30 kampus di NTB. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari relawan pemilu yang sudah terbentuk tahun 2014 lalu, namun kali ini lebih diperluas.
“Target kami itu ada 60 sekolah, kemudian 30 kampus di NTB. Kenapa ini kami dahulukan, karena memang penting, bukan saja sebagai program unggulan kami tapi juga sebagai tindak lanjut dari relawan pemilu yang menjadi program kami tahun 2014 kemarin ya” kata Bambang
Para siswa nampak sangat antusias mengikuti sosialisasi. Mereka banyak berdialog dengan pimpinan Bawaslu. Pertanyaan merekapun tergolong cukup kritis. Misalnya, Siti Sulistiani salah seorang siswi melemparkan pertanyaan apakah kandidat kepala daerah bisa digugurkan jika melanggar aturan pilkada. Bambang mengatakan, calon kepala daerah yang terbukti melanggar aturan pilkada seperti terlibat dalam money politic bisa dicoret dari pencalonan. (ris)
No Comments