Mataram (Global FM Lombok)-Ombudsman NTB bakal menggelar pekan budaya Anti maladministrasi dan korupsi tahun 2015 pada Minggu (29/11) lusa. Pada akhir acara pekan budaya tersebut, akan ditiup peluit sebagai tanda bahwa masyarakat harus berani protes dan melapor terhadap semua pelanggaran public maupun tindak pidana korupsi. Tanpa peran masyarakat untuk melapor, pemberantasan korupsi dan mal administrasi takkan pernah teratasi.
Hal itu dikatakan Kepala Ombudsman RI perwakilan NTB, Adhar Hakim kepada Global FM Lombok, di kantornya Jum’at (27/11). Ia mengatakan, dalam kurun waktu setahun ini, Ombudsman gencar untuk mendorong masyarakat untuk berani melapor. Sejauh ini, di provinsi NTB partisipasi masyarakat dalam melapor cukup bagus. Hal itu terbukti dari laporan yang diterima setiap tahun selalu lebih banyak masyarakat yang melapor tanpa perantara dengan persentase mencapai 70 persen.
“Kami bersama Yankess ingin menggelar pekan budaya anti maladministrasi dan korupsi 2015. Tema besar yaitu berani lapor itu baik. Nanti di puncak acara ada simbolik kegiatan bersama-sama disana meniup peluit. Filosofisnya, kita harus bersama-sama berani protes. Tanda keberanian kita berani lapor terhadap semua perbuatan pelanggaran pelayanan public maldaministrasi dan perbuatan korupsi” kata Adhar Hakim.
Ia mengatakan, sepanjang tahun 2015 ini, jumlah laporan yang diterima oleh Ombudsman NTB mencapai 140 laporan. Sebagian besar laporan masyarakat tersebut adalah persoalan mal administrasi atau ketidak puasan terhadap pelayanan public di pemerintah daerah,persoalan pertanahan, kekerasan di aparat penegak hukum, pendidikan berupa pungutan liar serta layanan kesehatan.
Ia menambahkan, dalam acara pekan budaya tersebut akan hadir gubernur NTB TGH.M.Zainul Majdi, Penjabat walikota Mataram Hj Putu Selly Andayani dan komisioner Ombudsman pusat serta 200 undangan dari berbagai kalangan masyarakat. (irs)-
No Comments