Dispar Lobar Mengenalkan Keunikan Sekotong Lewat Parade Budaya

3 minutes reading
Dispar Lobar menggelar parade budaya menampilkan berbagai atraksi seperti tarian, musik tradisional dan musik kolaborasi.(ist)

Untuk menunjukkan keunikan dan kekhasan wilayah Sekotong, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) bersama para pelaku wisata menggelar berbagai kegiatan dengan tagline #KeSekotongAja. Salah satunya melalui Lombok Barat Culture Carnival and Cooking Class yang digelar di Wyndham Sundancer Sekotong, Sabtu (21/11) sore.

Dalam format Culture Carnaval atau parade budaya ini ditampilkan berbagai atraksi seperti tarian, musik tradisional dan musik kolaborasi. Sebagai pemanis, kegiatan ini juga diramaikan dengan penampilan delapan chef dalam acara Cooking Class yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Dinas Pariwisata Lombok Barat.

Cooking Class sendiri sengaja ditampilkan, mengingat makanan menjadi amenitas yang sangat penting di kegiatan ekonomi kreatif. Aneka minu seperti pelecing, ayam rarang dan ares menjadi pilihan kuliner yang ditampilkan oleh para chef.

“Alhamdulillah kita dibantu oleh teman-teman dari Indonesia Chef Asosiation (ICA) yang unjuk kemampuan. Tentu karena ini adalah untuk kegiatan pariwisata kita ingin mengenalkan khazanah kuliner Sasak ke masyarakat dunia maya melalui livesteaming,” terang Kepala Dispar Lobar Saepul Akhkam usai acara.

“Ini semua kita bungkus menjadi konten promosi. Didalamnya tentu video-video tentang keindahan Sekotong itu kita tampilkan juga secara virtual. Ini menjadi undangan jika ingin melihat hal yang unik dan hal yang khas ya ke Sekotong saja,” lanjutnya.

Dalam waktu dekat, kegiatan serupa rencananya akan kembali digelar Dispar Lobar. Kegiatan rencananya akan digelar di Taman Narmada sebagai salah satu cara mengenalkan warisan budaya dan kekayaan sejarah dari Taman Narmada.

Tidak hanya Narmada, di wilayah bagian timur Lobar juga memiliki hutan tropis, dan pluralisme masyarakat di Lingsar dan kekayaan lainnya.”Kegiatannya saya kira mirip-mirip dengan yang sekarang. Parade budaya, tapi mungkin kita akan lebih pada penuturan bagaimana sejarah tentang Narmada ini, yaitu sejarah tentang masyarakat, sejarah tentang kekayaan pluralisme yang ada di Lombok Barat, yang harmoni untuk di Lombok Barat,” terang Akhkam.

Sementara itu di tempat yang sama, Chef Made Suyana usai mengisi Cooking Class mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Terlebih kegiatan ini merupakan kali pertama digelar di Lombok Barat.

“Sudah dua puluh tahun saya bergerak di bidang kuliner, dan saya merasa ini yang baru pertama. Ini sudah mulai muncul bahwa sektor pariwisata sudah diperhatikan. Tidak hanya dari fisiknya, melainkan juga dari sumber daya dan hal-hal penunjangnya seperti kulinernya, serta skill-skill para pelaku wisata. Dan ini top untuk Dispar Lobar,” ungkapnya.

Apresiasi juga disampaikan Chef Wyndham Sundancer selaku tuan rumah, Chef Rahman Cahyadi. Chef yang sudah menjadi praktisi kuliner sejak 1993 ini mengaku sangat mendukung kegiatan Dispar Lobar untuk mencoba mengembalikan suasana Lobar seperti sebelumnya.Terutama ia selaku praktisi kuliner memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan sisi kunjungan wisata dengan menampilkan hal-hal menarik dari sisi makanan.

“Hal-hal seperti ini yang membuat kami sangat mengapresiasi Dinas Pariwisata,” ujarnya.(her)

No Comments

Leave a Reply