Mataram (Global FM Lombok)-Keberadaan pos pantau yang didirikan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans)Kota Mataram efektif untuk mengurangi keberadaan anak jalanan (anjal) di jalan atau di perempatan jalan. Namun saat ini anjal lebih banyak beroperasi di pusat-pusat perbelanjaan kota Mataram. Sehingga petugas Disosnakertrans tetap melakukan pengawasan secara rutin dengan menyasar pusat perbelanjaan.
Demikian disampaikan Kepala Disosnakertrans kota Mataram H. Ahsanul Khalik kepada Global FM Lombok . Ia menyebutkan, petugas disosnakertrans melakukan pengawasan anjal, gelandang dan pengemis (gepeng) dengan melakukan mobiling sebanyak lima kali mulai dari pukul 08.00 sampai 18.00 wita. Selain itu, di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Mataram sudah dilakukan beberapa kali penertiban. Disosnakertrans Kota Mataram juga berkoordinasi dengan pemilik toko untuk ikut menangani keberadaan anjal dan gepeng.
“Terus setiap hari dilakukan dari jam 08.00 sampai 18.00 teman-teman ini menyisir terutama di kompleks pertokoan. Dan dipertokoan kita sudah beberap kali melakukan penertiban, sudah tidak ada anjal dan gepeng. Kalau dibilang main kucing-kucingan barang sudah tidak ada. Jangan kemudian kita lihat orang dijalan itu gepeng apakah dia minta-minta atau apa. Tagana ini terus keliling,”katanya
Menurutnya, sistem mobiling dinilai lebih efektif, karena bisa menyasar kawasan yang rawan anjal dan gepeng. Selain itu Disosnkertrans akan berkoordinasi dengan beberapa tokoh agama di kabupaten Lombok Barat, pasalnya banyak gepeng yang beroperasi di Mataram yang berasal dari wilayah Lombok Barat. Hal ini dilakukan agar para tokoh agama memberikan pembinaan kepada para gepeng.
Menurut Khalik, saat ini Disosnakertrans sedang melakukan pendataan gepeng yang berasal Lombok Barat. Disosnakertrans akan bersurat kepada dinas terkait di Lombok Barat untuk menangani gepeng agar ikut membantu menertibkan gepeng.(azm)-
No Comments