Dikes Loteng Selidiki Dugaan Keracunan Makanan Massal di Janapria

Global FM
30 May 2021 19:48
2 minutes reading
Petugas medis tengah menanangi salah seorang korban dugaan keracunan makanan di Kecamatan Janapria, Jumat malam kemarin.

Praya (Global FM Lombok)- Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat ini tengah menyelidikan kasus dugaan keracunan makanan massal yang dialami sekitar 107 orang warga Dusun Lingkok Teres Desa Persiapan Prako, Kecamatan Janapria, Jumat (28/5) malam kemarin. Sampel nasi bungkus yang dikonsumsi korban dugaan keracunan makanan pun sudah dikirim ke BPOM Mataram untuk diuji. Sebelum hasil uji laboratorium keluar, penyebab pasti dugaan keracunan makanan belum bisa disimpulkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dikes Loteng, dr. Muzakkir Langkir, kepada Suara NTB, Sabtu (29/5) kemarin, mengaku sudah mendapat laporan soal kasus tersebut. Pihaknya pun langsung menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan. Sampel makanan yang dikonsumsi para korban juga sudah dikirim untuk di uji.

“Kita bersyukur tidak sampai ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun untuk memastikan benar itu karena keracunan makanan, kita tunggu hasil uji lab yang saat ini tengah dilakukan BPOM Mataram,” terangnya.

Dari 107 orang yang diduga mengalami keracunan makanan, hingga Sabtu siang tinggal 17 orang yang masih menjalani perawatan medis. Namun rata-rata kondisi para korban sudah membaik. “Yang dibawa dan mendapat penanangan medis di fasilitas kesehatan itu hanya korban dengan gejala berat dan sedang. Sementara yang bergejala ringan, sudah diperbolehkan untuk pulang,” tandas Langkir.

Sebelumnya, Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK melalui Kapolsek Janapria, Iptu H. Muhdar, menjelaskan, kasus dugaan keracunan makanan tersebut bermula saat Sahdan, warga setempat menggelar hajatan usai Jumatan. Selesai acara, warga yang hadir lantas membawa pulang nasi bungkus yang disedikan oleh pemilik hajatan.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Dusun Lingkok Teres, nasi bungkus tersebut dipesan dari warga setempat. “Selesai acara zikiran, para warga itu pulang sambil membawa nasi bungkus yang disediakan oleh tuan rumah,” kata  Muhdar.

Kasus dugaan keracunan makanan mulai heboh sekitar pukul 19.30 wita, selepas magrib. Satu demi satu warga yang mengkonsumsi nasi bungkus dari acara hajatan warga dusun setempat, mulai berdatang ke Puskemas Langko. Beberapa diantaranya anak-anak. Dengan keluhan dan gejala hampir sama, seperti pusing, lemas, mual dan muntah-muntah.

Saking banyaknya warga yang berdatangan, pihak puskesmas sempat kewalahan menangani para korban. Beberapa diantaranya ada yang kemudian diarahkan ke puskesmas lainnya. “Begitu mendapat laporan, kita langsung melakukan langkah pengamaman dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainya,” imbuhnya.

Data awal yang diperoleh pihak kepolisian menyebutkan, ada sebanyak 107 orang yang diduga mengalami keracunan makakan. Dengan 68 orang menjalani rawat jalan, sisanya sebanyak 39 masih dalam pantauan petugas kesehatan setempat. (kir)

No Comments

Leave a Reply