Mataram (Global FM Lombok)- Pengusaha ikan di Lombok Timur mengaku semakin sulit memperoleh tangkapan ikan di perairan NTB dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu diduga karena rusaknya terumbu karang di beberapa daerah di perairan NTB sehingga pembiakan ikan makin lamban. Nelayan di Lombok Timur kini semakin jauh mencari ikan yaitu sampai ke di perairan NTT.
Hal itu disampaikan pengusaha ikan asal Lombok Timur, Hamja kepada Global FM Lombok di Mataram, Jumat (28/4) siang. Ia mengatakan, sebagian besar ikan yang merapat di Pelabuhan Labuan Lombok bukan dari perairan NTB karena nelayan di daerah ini semakin jauh mencari ikan baik untuk konsumsi lokal maupun untuk kebutuhan ekspor.
“ Dulu nelayan sampai pelabuhan Fery ( pelabuhan Kayangan, Lombok Timur-red) sudah dapat ikan banyak, tapi sekarang aduh harus jauh mencarinya. Paling jauh ya sampai Kupang, NTT. Asal anda tau ya ikan yang mendarat di Labuan Lombok itu bukan hasil tangkap di wilayah NTB
Hamja yang juga ketua komisi II bidang Perikanan dan Kelautan DPRD NTB ini mengatakan, terumbu karang di perairan Lombok sudah banyak yang rusak akibat praktek penangkapan ikan yang illegal seperti penggunaan bom ikan dan racun potasium. Bom ikan biasanya merusak terumbu karang secara langsung, namun penggunaan racun potasium merusak karang dalam beberapa minggu setelah digunakan dengan efek yang sangat mengkhawatirkan. “Kalau potas itu membunuh karang, karangnya dalam beberapa minggu akan mati,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah seringkali memberi peringatan kepada oknum nelayan agar tidak lagi menggunakan racun potasium dan bom untuk menangkap ikan, namun peraktek tersebut dinilai masih tetap dijumpai. Aparat yang mengawasi perairan NTB dinilai masih terbatas sehingga aksi ilegal ini masih terjadi.(ris)-
No Comments