Mataram (Global FM Lombok)- Lokasi pembangunan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NTB akan dialihkan ke Rambitan, Desa Pujut Lombok Tengah. Di Rambitan telah ada asset milik Pemprov sekitar enam hektar. Semula, STP tersebut rencananya akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dengan kebutuhan lahan sekitar 20 hektar. Namun rencana itu batal karena proses pengurusan STP tersebut membutuhkan waktu enam bulan di Kementerian BUMN.
Hal itu dikatakan Wakil gubernur NTB H.Muhammad Amin kepada Global FM Lombok,di kantor gubernur NTB. Ia mengatakan, Deputi Sumber Daya Kementerian Pariwisata sudah datang ke NTB dan meminta agar pembangunan STP tersebut dipercepat. Untuk itulah Pemprov mengambil langkah dengan mengalihkan lokasi pembangunan STP ke Rambitan. Pemprov akan berupaya mencari lahan tambahan karena lahan di Rambitan memang masih kurang .
“Kemudian pembangunan sekolah politeknik pariwisata yang kemarin datang dari Deputi Sumber Daya Kementerian Pariwisata, sudah ada tanah Pemda tadinya kan ingin dibangun di Mandalika tetapi itu kan besar samai 20 hektar minta,nah diMandalika itu prosesnya sampai 6 bulan. Sementara kementerian ingin segera bangun makanya ada aset kita di Rambitan sekitar 4-5 hektar”,katanya.
Ia mengatakan, sejauh ini proses perkuliahan pariwisata sudah berjalan lama dan mahasiswanya dititip sementara dibekas gedung IPDN yang berada di kantor BKD Diklat NTB. Selain itu akan ada penerimaan mahasiswa baru sekiar bulan Juni mendatang, sehingga pembangunan STP itu harus dipercepat. STP itu akan menampung lulusan SMK jurusan pariwisata yang selama ini kesulitan melanjutkan sekolah. STP itu juga dimaksudkan untuk menunjang pariwisata NTB. Tahun ini pemprov menargetkan angka kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 3 juta orang. (irs)-
No Comments