Mataram ( Global FM Lombok) – Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah petani selama musim panen raya pertama 2020 sebesar 577 ribu ton setara beras. Target penyerapan itu untuk pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang digunakan dalam operasi pasar maupun bantuan sosial bagi masyarakat.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wibisono Poepitohadi didampingi Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Supriyanto turun melakukan monitoring ke NTB, Sabtu ( 11/4) lalu. Kunjungan lapangan dilakukan untuk memastikan harga pembelian dan stok.
Monitoring dilakukan ke gudang Ubung, Lombok Tengah, Lombok Barat dan ke petani. Wibisono mengatakan, pada puncak panen raya bulan April ini ditargetkan penyerapan gabah sebanyak 222 ribu ton setara beras. Selanjutnya, memasuki Mei pengadaan ditarget sebanyak 207 ribu ton dan terakhir di bulan Juni sebesar 148 ribu ton.
Baca Juga :
Karyawan yang Dirumahkan Diberi Stimulan
“Jumlah target penyerapan atau pengadaan itu setara 61 persen dari target pengadaan CBP 2020 sebesar 950 ribu ton,” kata Wibisono .
Ia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, Bulog tak selalu menyerap dalam bentuk gabah, namun dalam bentuk beras siap konsumsi dari para mitra Bulog di berbagai sentra padi. Mulai tahun ini, Bulog akan menyerap hasil petani sepenuhnya dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG).
Strategi itu diterapkan untuk meminimalisasi risiko kerusakan. Sebab, jika Bulog menyimpan dalam bentuk beras dengan waktu lama berpotensi menimbulkan penyusutan dan berkurangnya nilai beras.
“Sedangkan gabah dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama dan pada saat digiling akan mendapatkan beras yang segar dengan kualitas baik,” ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 24 tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). HPP ini sebagai acuan pembelian harga terbaru.
Baca Juga :
Cerita Mahasiswa NTB di Malaysia Bertahan dalam Situasi “Lockdown”
Sesuai Permendag tersebut, HPP saat ini untuk GKP (Gabah Kering Panen) tingkat Petani sebesar Rp4.200 /Kg, tingkat Penggilingan Rp4.250/ Kg. Sementara GKG ( Gabah Kering Giling), tingkat Penggilingan Rp5.250 /Kg, tingkat Gudang Bulog Rp.5.300/ Kg dan beras Aff Gudang Bulog Rp8.300/ Kg
Pembelian gabah dapat dilakukan oleh Satker ADA DN 2020 . Di wilayah NTB sendiri terdapat 10 Satuan Kerja Pengadaan. Satuan kerja ini berfungsi sebagai market intelligent, pemantau kualitas gabah di wilayah masing-masing dan melakukan penyerapan di lapangan.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah NTB Perum Bulog Supriyanto mengatakan bahwa target penyerapan Kanwil NTB pada panen raya pertama (April – Juni) sebesar 42.000 ton dengan rincian bulan April sebesar 14.000 ton, memasuki bulan Mei sebesar 17.000 ton dan Juni sebesar 10.000 ton.
Baca Juga :
Total Positif Corona di NTB 37 Kasus, Empat Pasien Dinyatakan Sembuh
Untuk mewujudkan target penyerapan gabah petani di Provinsi NTB, berbagai langkah strategis sedang dilakukan antara lain mengoptimalkan Satuan Tugas (Satgas) pengadaan di setiap wilayah untuk kegiatan penyerapan dengan dibekali keterampilan dan peralatan pengukur kualitas gabah yang akan dibeli, membuka mitra baru seperti gabungan kelompok tani dan penggilingan gabah skala kecil.
Bulog NTB juga sedang melakukan pemetaan calon pemasok gabah ke Bulog, dengan memperhatikan kapasitas produksi, luasan petani binaan, varietas gabah, serta harga. Hal itu dilakukan agar penyerapan gabah oleh Bulog dapat lebih tertib dan menghasilkan kualitas yang baik.(bul)
No Comments