Mataram (Global FM Lombok)- Ibu rumah tangga yang terpapar virus HIV/AIDS di provinsi NTB lebih banyak dibandingkan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK). Dimana, jumlahnya mencapai 231 kasus, dengan rincian HIV sebanyak 95 kasus dan AIDS sebanyak 136 kasus. Adapun PSK tercatat hanya berjumlah 76 kasus dengan rincian 59 kasus HIV dan 17 kasus AIDS. Kondisi ini cukup memprihatinkan lantaran ibu rumah tangga dinilai hanya terinfeksi virus tersebut dari suaminya.
Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) provinsi NTB, Soeharmanto, melalui pengelola Monev KPA NTB, Firdaus, banyaknya ibu rumah tangga yang terpapar virus HIV/AIDS ini karena perilaku beresiko yang dilakukan oleh pasangannya. Sementara itu, data terakhir hingga Oktober 2016 menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS di daerah ini sudah mencapai 1.269 kasus, yakni HIV sebanyak 522 kasus dan AIDS sebanyak 713 kasus.
“Ini memang meningkat. Temuan tertinggi ada di Kora Mataram HIV nya 248 dan AIDS nya 216. Disusul oleh Lombok Timur. Di isu ini kita lakukan selai sosialiassi kita laukan penjangakuau dan pendampigan. enjangakayan itu dilakuan oleh teman-teman yang peduli dan meningkatkan layanan. Jadi yang tidak mau periksa, berubah mau periksa”,katanya.
Adapun kasus tertinggi HIV/AIDS kedua setelah ibu rumah tangga menyasar wiraswasta sebanyak 266 kasus. Dikatakan bahwa kasus HIV/AIDS ini ibarat fenomena gunung es karena masih banyak kasus yang belum teridentifikasi lantaran penderita tidak berani memeriksakan diri ke dokter. KPA NTB terus menggalakkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat, serta meminta untuk menjauhi perilaku beresiko terkena HIV/AIDS. (dha)-
No Comments