Mataram (Global FM Lombok)-Di Provinsi NTB banyak warga yang mampu namun masih menerima beras miskin atau raskin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi NTB bulan September 2014, total jumlah rumah tangga di daerah ini sebanyak 1,347 juta rumah tangga. Adapun jumlah rumah tangga yang menjadi sasaran program raskin sebanyak 471 ribu keluarga. Namun faktanya, jumlah rumah tangga yang menerima raskin sebanyak 1,097 juta keluarga.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin Jumat (2/1) siang. Dia mengatakan, jika satu juta lebih rumah tangga di NTB menerima raskin berarti sebanyak 81 persen keluarga telah menerima raskin setiap bulannya, hanya 19 persen saja keluarga yang tidak menerima program raskin.
“ Secara total kita 81 persen pak yang menerima raskin, secara total di NTB ini. Jadi banyak pak, kenapa seperti ini ya adanya bagi rata yang di masyarakat kita itu. Teman-teman aparat desa tidak berani membagikan raskin itu ke 471 ribu keluarga itu, ya hampir semuanya dapat lah. Bahkan pegawai negeri juga dapat raskin” kata Wahyudin.
Dampak dari system bagi rata raskin itu antara lain jumlah raskin yang diterima oleh setiap keluarga antara 4 hingga 4,5 kilo per bulan atau hanya 13,5 kilo per tiga bulan. Mestinya 471 ribu keluarga tak mampu itu menerima 15 kilo per bulan atau 45 kilo dalam 3 bulan. Harga yang dibayar oleh penerima raskin juga bertambah, dari Rp 1.600 per kilo menjadi hampir Rp 2000 per kilo.” Itu biasanya ada tambahan transport dari dibagi ke titik distribusi. Titik bagi kan sampai desa, titik distribusi sampai RT. Jadi ongkos angkut dari desa sampai RT itu yang membuat harga raskin naik” ujarnya(ris)-
No Comments