(Global FM Lombok) – Industri tahu tempe di Provinsi NTB tersebar di sejumlah desa dan kelurahan. Kalau di Kota Mataram, kelurahan yang paling dikenal memproduksi tahu tempe yaitu di Kekalik dan Abian Tubuh. Olahan makanan ini bahkan sudah dikirim ke luar daerah karena konsumen banyak yang menyukainya.
Namun alat untuk memproduksi tahu tempe di daerah ini masih tradisional dan konvensional. Sehingga kurang praktis jika melihat era industri yang sudah semakin berkembang dewasa ini.
Maka sudah seharusnya peralatan untuk membuat tahu tempe diregenerasi agar para perajin juga bisa berlanjut ke anak-anak muda yang ingin menjadi intrepreneur.
Wakil Ketua DPRD NTB Drs.H Muzihir kepada Global FM Lombok mengatakan, umumnya pelaku industri tahu tempe adalah industri rumahan yang tidak memiliki tempat khusus. Untuk mengembangkan usaha secara berkelompok, perlu adanya lokasi khusus sebagai tempat mesin pengolahan. Terlebih di masa pandemi ini, industri tahu tempe yang terdampak diharapkan diberikan perhatian oleh pemerintah berupa stimulus usaha.
“Perajin tahu tempe butuh bantuan mesin agar tidak lagi tradisional. Kita harapkan pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota memperhatikan ini,” kata H. Muzihir.
Salah satu pekerjaan rumah pemerintah daerah lanjutnya yaitu bagaimana menjaga kualitas dan rasa tahu tempe Lombok agar tetap bagus. Karena ada juga beberapa home industri yang citarasa produksinya masih belum mampu bersaing, sehingga hal ini harus ditingkatkan. (ris)
No Comments