Dengan Prokes, Kegiatan Keagamaan di Sekolah Jalan Terus

Global FM
31 May 2021 17:14
2 minutes reading
Suasana kegiatan literasi keagamaan yang dilaksanakan SMPN 6 Mataram dengan tetap menjaga jarak, Jumat, 28 Mei 2021/Global FM Lombok-Ist

Mataram (Global FM Lombok) – Sekolah jenjang pendidikan dasar tetap menggelar kegiatan keagamaan selama pembelajaran tatap muka. Hal itu sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan Kota Mataram. Salah satu sekolah yang melaksanakannya yaitu SMPN 6 Mataram yang menggelar kegiatan literasi keagamaan di awal pembelajaran tatap muka terbatas. Tentunya, pelaksanaan literasi keagamaan ini dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat terhadap siswa dan guru sebelum kegiatan berlangsung.

Kepala SMPN 6 Mataram, H. Azizudin akhir pekan kemarin menyampaikan, pihaknya masih melaksanakan pola yang sama dengan saat bulan Ramadhan. Hal ini karena Dinas Pendidikan mengarahkan agar sekolah tetap melaksanakan kegiatan sekolah mengaji. “Masih sama dengan kegiatan di bulan Ramadhan,” ujarnya.

Dengan adanya pembelajaran tatap muka, pihaknya bisa mengintensifkan proses belajar mengajar antara siswa dan guru. Sekaligus untuk persiapan penilaian akhir semester genap.

Azizudin menyebutkan, pihaknya membuat jadwal belajar mingguan dengan membagi masuk sekolah antara siswa kelas VII dan VIII secara bergiliran. Siswa pun dibagi dengan sebagian mengikuti pembelajaran secara luring dan belajar dari rumah (BDR).

Baca Juga:

Kegiatan serupa juga digelar di beberapa SD di Kota Mataram. Salah satunya di SDN 10 Mataram yang menggelar iman dan takwa (imtak) sebelum pelajaran dimulai. Pantauan media ini, sebelum kegiatan imtak dimulai, murid yang punya giliran masuk sekolah pada hari itu dan guru yang mengajar harus memakai masker dan diperiksa suhu tubuhnya.

Setelah masuk dalam kawasan sekolah, murid harus mencuci tangan di lokasi yang sudah ditetapkan. Jika ada murid atau tenaga kependidikan yang memiliki suhu tubuh di atas 37ᵒ diminta pulang. Murid yang mengikuti imtak kemudian diarahkan oleh salah satu guru untuk duduk dengan tetap menjaga jarak, sehingga kemungkinan murid berinteraksi satu sama lain bisa dicegah.(ron/ris)

No Comments

Leave a Reply