Dampak Corona, BIL Sepi dan Merugi

Global FM
26 Apr 2020 19:11
2 minutes reading

Kondisi Bandara Lombok mulai lengang. Pasca penyebaran virus corona, penumpang pesawat di bandara menurun drastis dan mencatat jumlah penumpang terendah sejak mulai beroperasi (Suara NTB/kir)

Praya (Global FM Lombok)- TERHITUNG sejak Bulan Maret kemarin, jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Lombok (BIL) atau Lombok International Airport (LIA) terus menurun drastis. Bahkan selama bulan April ini, catatan jumlah penumpang di LIA menyentuh angka terendah sejak LIA mulai beroperasi tahun 2011 lalu. Akibatnya, PT. Angkasa Pura (AP) I LIA selaku pengelola merugi hingga miliran rupiah.

Pasalnya pendapatan dari jasa pengelolaan bandara anjlok, karena semakin berkurangnya jumlah penerbangan yang masuk pasca-merebaknya virus corona (Covid-19). Sementara biaya operasional untuk pengelolaan bandara tetap tinggi.

Terhitung sejak Sabtu (25/4) kemarin, sudah tidak ada penerbangan sama sekali di LIA pasca-keputusan penghentian penerbangan komersil Jumat (24/4) kemarin. “Betul, hari ini (Sabtu kemarin) no flight,” tegas Communication and Legal Section Head PT. AP I LIA, Arif Hariyanto, kepada Suara NTB.

Dikatakannya, hampir semua aspek merasakan dampak penyebaran virus corona, termasuk PT. AP I LIA sendiri. Pemasukan dari jasa pengeloaan bandara turun, sedangkan biaya operasional tetap tinggi.

Ia mengatakan, sebelum keputusan penerbangan komersial dihentikan, jumlah penumpang pesawat di LIA hanya menyisakan sekitar 10 persen dari angka rata-rata penumpang pesawat di LIA perharinya. Jumlah tersebut merupakan yang terendah selama LIA beroperasi. Dan, dengan adanya keputusan penghentian penerbangan komersial, bisa dipastikan pemasukan dari jasa pengelolaan bandara semakin kecil karena maskapai tidak ada yang beroperasi.

Kondisi tersebut juga bakal berimbas pada keberlangsungan para karyawan dan pekerja yang bekerja di bandara. Praktis banyak yang akan dirumahkan untuk sementara waktu. Sampai aktifitas penerbangan kembali normal. “Dampak jelas akan cukup luas. Bukan hanya kepada PT. AP I LIA sebagai perusahaan. Termasuk juga para pekerja dan karyawan yang ada,” ujarnya.

Belum lagi berbagai tenant yang ada juga praktis bakal berhenti beroperasi sementara selama masa penghentian penerbangan komersial berlangsung. “Kita tidak bisa berbuat apa-apa dalam kondisi seperti sekarang ini. Kita hanya bisa berharap semoga kondisi bisa segera pulih dan pandemi penyebaran virus corona bisa segera berakhir,” tutup Arif. (kir)

No Comments

Leave a Reply