Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Hj. Budi Septiani kepada Global FM Lombok Kamis (22/10) di Mataram mengakui, pihaknya belum menerima surat dari Bulog Divre NTB terkait rencana mendatangkan daging sapi dari India sebanyak 40 ton tersebut.
Provinsi NTB kata Budi, sudah menjadi daerah yang mandiri daging sejak tahun 2011 lalu. Bahkan, NTB juga sudah membantu daerah – daerah lain untuk memenuhi kebutuhan daging. Sehingga, jika rencana ini direalisasikan maka akan berpengaruh terhadap usaha peternak di NTB. Namun, sebelumnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan akan melakukan perhitungan terlebih dahulu terhadap kebutuhan daging di NTB.
Di sisi lain, pihaknya tidak bisa melarang masuknya daging impor ke daerah ini karena menjadi bagian dari konsekwensi perdagangan bebas. Dengan demikian, jika rencana tersebut tetap direalisasikan maka daging impor tersebut harus memenuhi standar operasional prosedur (SOP).
Misalnya penyimpanan daging beku harus di dalam cool storage dengan kekuatan yang tinggi. Sehingga kualitas daging tetap terjaga. Jika SOP ini tidak dipatuhi maka akan merusak kualitas daging. Untuk diketahui,Perum Bulog ingin mendatangkan 40 ton daging beku impor dari India.
Terkait rencana tersebut Bulog mengaku masih berkoordinasi dengan Pemprov NTB. Rencana mendatangkan daging beku impor ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kenaikan harga daging di dalam daerah. (azm)-
No Comments