Covid-19 Belum Bisa Dikendalikan, Saatnya Disiplin Ikuti Protokol Kesehatan

Global FM
28 May 2020 11:08
3 minutes reading
Gubernur, Wagub dan Forkopimda saat rapat Selasa malam lalu (Global FM Lombok/ist)

Mataram (Global FM Lombok) – Kasus transmisi lokal Covid-19 dan penularan ke anak-anak di NTB meningkat tajam dalam beberapa hari belakangan. Tenaga medis pun mulai ikut menjadi korban Covid-19. Hal ini perlu dicegah bersama oleh warga NTB dengan memperkuat penerapan protokol Covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, M.M, sehubungan dengan hasil rapat terbatas Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB, di Pendopo Gubernur NTB, Selasa malam, 26 Mei 2020.
Hingga 25 Mei 2020, sebanyak 26 balita di NTB telah terjangkit Covid-19. Sementara itu ada 39 anak usia 6 hingga 18 tahun di NTB yang juga telah terjangkit Covid-19.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan upaya deteksi kasus pada anak dari seluruh RS di NTB dan mendapatkan data bahwa hingga tanggal 25 Mei 2020, terdapat 279 anak yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Lalu, terdapat 15 anak berstatus PDP yang meninggal dunia. Diantaranya, terdapat 2 anak yang terkonfirmasi meninggal akibat Covid-19, masing-masing berusia 5 dan 6 bulan.

“Dan yang patut menjadi catatan adalah, terdapat 22 anak yang belum diketahui dari mana klaster penularannya,” sebut Najam.

Najam menambahkan, hal lain yang juga menjadi perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur NTB saat ini adalah kasus Covid-19 yang berstatus transmisi lokal di NTB.

“Jumlahnya semakin banyak. Dan ini menandakan semakin pentingnya kita sama-sama berpartisipasi untuk mencegah penularannya,” tegasnya.

Najam menambahkan, korban tertular Covid-19 juga mulai menyasar para tenaga kesehatan (Nakes).

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengungkapkan, virus corona di NTB kini mulai menyasar tenaga medis. Dalam keterangan pers di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, ia menyebut 67 tenaga kesehatan di NTB terinfeksi virus corona dan delapan diantaranya adalah dokter.

67 tenaga kesehatan tersebut tersebar di enam rumah sakit dan satu puskesmas. Adapun rincian tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 terdiri dari dokter 8 orang, paramedis 54 orang, tenaga gizi 1 orang, apoteker tiga orang dan radiologi satu orang. Semua tenaga kesehatan yang positif tersebut telah diisolasi dan dirawat.

Eka mengatakan, para tenaga medis yang terpapar tersebut terdeteksi awal pada awal bulan Mei dengan dan jumlah nakes yang tertular covid-19 terus bertambah sehingga total mencapai 67 kasus.

“Jadi 11 persen atau 67 tenaga kesehatan kita terpapar covid-19 dan semua nakes kita yang positif telah dibebastugaskan, saat ini kondisinya dalam kondisi baik dan isolasi untuk perawatan,” ujarnya, Rabu, 27 Mei 2020.

Melihat perkembangan terbaru ini, Najam menegaskan bahwa dalam pemaparannya, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah telah memaparkan strategi pemutusan mata rantai Covid-19 di NTB melalui kebijakan proteksi, deteksi dan respon.

“Saat ini Pemprov NTB akan semakin mendorong upaya memaksimalkan tiga kebijakan tersebut. Dan satu hal yang juga akan kita perkuat adalah sinergi dengan kabupaten/kota. Karena tanpa dukungan masyarakat di kabupaten/kota, strategi apapun tidak akan berhasil. Dalam waktu dekat,

Gubernur akan bersilaturahmi dengan kepala daerah di kabupaten/kota di NTB untuk memperkuat sinergi ini,” tegasnya.

Seiring perkembangan ini, Najam mengimbau, warga NTB untuk tetap mematuhi protokol Covid-19 dan mematuhi anjuran pemerintah.

“Ayo kita semakin kuatkan perilaku hidup sehat, mematuhi protokol Covid-19, dan yang terutama juga, ayo saling membagikan konten yang baik untuk membangun atmosfir berpikir yang sehat di NTB,” pungkasnya. (ris)

No Comments

Leave a Reply