Mataram (Global FM Lombok)- Untuk menciptakan pemilu yang akses bagi kelompok penyandang disabilitas, KPU Provinsi NTB melakukan pendataan lebih rinci terhadap keberadaan mereka. Pendataan dilakukan melalui kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) yang digelar mulai tanggal 20 Januari – 18 Februari 2018.
Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori kepada Global FM Lombok di Mataram, Jumat (19/1) mengatakan, sejauh ini KPU NTB baru mengetahui jumlah penyandang disabilitas di NTB sebanyak 6000 orang. Jumlah tersebut berasal dari data pemilu sebelumnya. Namun berdasarkan hasil komunikasi dengan sejumlah organisasi penyandang disabilitas, jumlah penyandang disabilitas di NTB diperkirakan sebanyak 32 ribu orang.
“Dari data kita di tahun 2015, hanya 6000 lebih penyandang disabilitas. Mudah-mudahan, setelah coklit oleh PPDP ini baik, akan akurat datanya. Karena menurut Pertuni dan PPDI itu, penyandang disabilitas di NTB sekitar 32 ribu. Kami koordinasi juga dengan Dinas Sosial juga tidak ada datanya, dimanapun data itu tidak ada. Baru KPU yang punya,” kata Lalu Aksar Ansori, Jumat (19/1)
Lalu Aksar mengatakan, dengan mengetahui data disabilitas, jenis disabilitas yang disandang oleh pemilih serta alamatnya, KPU bisa melakukan pemetaan untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan pada saat melakukan pemungutan suara. KPU NTB berkomitmen menjadikan pilkada serentak 2018 menjadi pilkada yang akses terhadap kelompok disabilitas.Desain pembangunan TPS juga ditekankan yang memudahkan penyandang disabilitas melakukan aktifitas pemungutan suara.
Sementara itu, anggota KPU NTB lainnya Suhardi Soud mengatakan, pemilih penyandang disabilitas disiapkan fasilitas yang dibutuhkan mulai dari masa sosialisasi. Sosialisasi pilkada serentak saat ini dengan menambah fitur yang mampu dipahami oleh kelompok penyandang tunarungu dan tunawicara. Di tempat pemungutan suara juga terdapat template yang menggunakan huruf braille bagi penyandang tunanetra.(ris)-
No Comments