Mataram (Global FM Lombok)-Prostitusi di kalangan pelajar di beberapa daerah di NTB sangat meresahkan dunia pendidikan. Dua tahun lalu, Polda NTB membongkar jaringan prostitusi kalangan pelajar di Mataram. Sementara di Lombok Timur (Lotim), Kepala Dikpora Lotim menyebut adanya prostitusi pelajar didaerahnya yang sangat meresahkan. Karena itu, komisi V bidang pendidikan DPRD NTB menggalakkan gerakan internet sehat untuk meminimalisir dampak buruk dari kemajuan teknologi tersebut.
Ketua komisi V DPRD NTB Hj Wartiah kepada Global FM Lombok Selasa (12/5) mengatakan, internet yang tidak sehat seringkali mempengaruhi perilaku remaja dalam pergaulan. Karena itu kontrol para guru dan orang tua terhadap anak sangat diharapkan. Bagi para guru, gestur anak yang berperilaku menyimpang bisa dibaca, begitu juga dengan orang tua.
“Mungkin hari ini awal yang bersejarah untuk mengadakan gerakan internet sehat itu. Jangan-jangan salah satu diantaranya karena factor maraknya prostitusi online itu, ini yang kita khawatirkan akan meluas jika tidak segera diantisipasi. Kita berharap kepada guru-guru yang ada di sekolah untuk mengantisipasi bagaimana gerak-gerik anaknya, tentu berbeda gestur anak-anak itu dari cara pergaulannya” kata Wartiah.
Wartiah menilai, adanya oknum pelajar masuk dalam bisnis prostitusi di daerah ini tidak terlepas peran dari mucikari yang menjadi penghubung palajar itu dengan para konsumen. Karena itu, pelajar yang diduga menjadi korban prostitusi itu sebaiknya diberikan bimbingan dan diminta keterangan agar mereka membuka identitas mucikari tersebut. Pihak kepolisian diharapkan bisa mengusut tuntas parktek prostitusi yang melibatkan pelajar ini untuk menyelamatkan generasi muda.(ris)-
No Comments