Catatan Olahraga 2019, Anggaran Minim, Prestasi Atlet Tetap Bersinar

Global FM
11 Jan 2020 09:01
5 minutes reading
fan (Global FM Lombok/dok)

Perkembangan prestasi olahraga NTB memperlihatkan tren positif di tahun 2019. Hal itu dapat dilihat dari capaian prestasi atlet NTB di kancah internasional. Dimana sebanyak 12 atlet NTB yang memperkuat tim Indonesia di SEA Games  di Manila, Filipina tahun 2019 sukses mempersembahkan lima medali emas, dua perak dan dua perunggu.

Lima medali emas diraih Ahmad Zigi Zaresta Yuda (karate), Danangsyah (voli pasir), Ahmad Rifqi Mukhlisin (menembak), Sapwaturrahman (lompat jauh atletik) dan Khairil Anwar di olahraga selancar. Sementara dua medali perak diraih Endang di cabor tinju, kemudian di voli pasir putri beregu  yang diperkuat Ni Putu Dini Jasita, Dhita Juliana, Desi Ratnasari dan Alyssa Mutakharah. Sementara dua perunggu diraih Huswatun di kelas 60 Kg cabor tinju dan Sapwaturrahman di lompat jangkit putra.

Bila dibandingkan dengan hasil SEA Games 2017, peroleh medali emas atlet NTB di tahun ini meningkat sampai lima kali lipat dari SEA Games sebelumnya. Pada SEA Games 2017, atlet asal NTB meraih satu medali emas, dua perak dan satu perunggu.

Satu medali emas saat itu diraih I Gusti Bagus Saputra di cabor balap sepeda  BMX, kemudia dua  perak dari Ahmad Zigi Zaresta Yuda (karate) dan tim estafet 4×100 meter yang diperkuat Iswandi, Fadlin dan Sudirman Hadi. Sedangkan satu medali perunggu  diraih Andrian di nomor 400 meter gawang atletik.

Sementara itu prestasi atlet NTB di level nasional juga masih bersinar meskipun prestasi beberapa atlet senior terlihat menurun. Misalnya di tim estafet 4×400 meter atletik putra peraih medali emas PON 2016 belum mampu melampaui limit PON 2020.

Baca Juga : Pencairan Bonus Ditunda, Atlet dan Pelatih SEA Games Kecewa

Sementara cabor yang prestasinya menunjukan peningkatan di Pra-PON  2019 adalah tinju, dimana tinju yang sebelumnya meloloskan lima atlet di PON 2016  berhasil meloloskan sembilan atlet di PON 2020 dan meraih tiga emas dan enam perak di Pra-PON 2019. Selanjutnya disusul atlet atletik meloloskan 16 atlet, menembak 13 atlet, voli pasir 8 atlet, dan hingga saat ini sedikit terdapat  100 atlet dari 16 cabor yang  dipastikan lolos PON.

Meski sudah mampu menorehkan prestasi di level nasional dan internasional, namun yang menjadi kendala pembinaan atlet NTB di tahun 2019 adalah dukungan anggaran dari Pemprov NTB yang berkurang. Informasi dari KONI NTB anggaran pembinaan olahraga prestasi yang diterima KONI NTB tahun 2019 sebesar Rp3 Miliar. Anggaran itu berasal dari APBD Murni NTB tahun 2019.

Bila dibanding anggaran Pra-PON yang diterima KONI NTB tahun 2015, anggaran yang diterima KONI NTB tahun ini menurun sekitar 300 persen. Dimana Anggaran Pra-PON tahun 2015 diterima KONI NTB sebesar Rp11 Miliar. Dana itu digunakan untuk  Pelatda PON dan persiapan  Pra-PON Cabor 2015.

Berkurangnya dukungan anggaran olahraga di tahun 2019 dapat  dimaklumi oleh pelaku olahraga di NTB. Pasalnya  di tahun 2019 Pemprov NTB dalam keterbatasan anggaran, Sebab saat itu  NTB masih berbenah karena baru ditimpa musibah gempa bumi 7,1 SR di pertengahan tahun 2018 sehingga Pemprov NTB harus memangkas anggaran olahraga di tahun 2019.

Perlu menjadi catatan bahwa keterbatasan anggaran olahraga di tahun 2019 telah menghambat pembinaan olahraga prestasi  di NTB. Dimana Pelatda PON KONI NTB yang sudah berjalan tiga bulan sempat dihentikan dua bulan karena dukungan anggaran minim. Bahkan gaji pelatih dan atlet di Bulan Juni belum dibayarkan hingga saat ini. Alasan pihak panitia Pelatda  keterbatasan anggaran.

“Honor pelatih dan atlet di bulan Juni belum dibayar sampai sekarang,” ucap Pelatih Pelatda Atletik, H. Muhdar.

Masalah timbul tak  sampai disitu. Pihak KONI NTB telah membatalkan pengadaan peralatan latihan atlet pelatda dikarenakan anggaran KONI NTB sangat minim. Padahal peralatan latihan penting untuk kegiatan latihan atlet. Akibatnya cabor pun  memaksakan  atlet latihan dengan peralatan seadanya.

Belum lagi masalah dana Pra-PON Cabor  yang minim juga dikeluhkan oleh cabor yang mengirim  atlet di  Pra-PON tahun 2019. Cabor mengeluh, karena KONI NTB mendukung cabor dengan  anggaran Rp10 juta untuk masing-masing cabor yang ikut Pra-PON.

Baca Juga : Atlet Taekwondo Binaan Lapas Dompu Borong Medali

Dukungan anggaran  tersebut sangat memberatkan cabor, sebab cabor harus mencarikan talangan dana relatif besar untuk biaya pengiriman atlet Pra-PON. Dimisalkan cabor muay thai yang membutuhkan dana Rp100 juta lebih untuk biaya pengiriman atlet mengikuti Pra-PON hanya dibantu Rp10 juta.

Demikian juga atlet cabor lainnya yang ikut Pra-PON  hanya menerima  bantuan dana Rp10 juta dari KONI NTB. Anggaran tersebut diakui cabor tak cukup untuk biaya transportasi, akomodasi atlet dan pelatih

Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto yang diwawancara Suara NTB di Sekretariat KONI NTB, Jumat (27/12) membenarkan bila dukungan anggaran olahraga tahun 2019 sangat minim bila dibanding Pra-PON tahun 2015. 

Lanjutnya, meski dukungan anggaran minim namun pimpinan KONI NTB masih bisa tersenyum lebar. Sebab prestasi atlet NTB masih  tetap bersinar di level nasional hingga level internasional.

Yang membanggakan lagi adalah prestasi atlet NTB di SEA Games 2019 dimana atlet NTB mampu mempersembahkan lima emas, dua perak dan dua perunggu. Prestasi tersebut merupakan sejarah yang diukir atlet NTB dimana pada SEA Games 2017 NTB hanya meraih satu emas, dua perak dan satu perunggu. 

“Atlet, pelatih dan pengurus cabor luar biasa. Mereka tak mudah pantang menyerah. Meski anggaran minim namun semangat atlet-atlet NTB luar biasa. Saya bangga dengan semangat atlet kita,” ucapnya.

Dikatakan Andy, keberhasilan atlet NTB meraih prestasi di level internasional tidak lepas dari dukungan semua pihak, khususnya  dukungan pengurus  cabor  dan pelatih diakui Andy sangat besar dalam melahirkan atlet juara.

Andy berharap, persoalan minimnya  anggaran olahraga di tahun 2019 tidak terulang  lagi di tahun 2020. Pasalnya saat ini KONI NTB akan menyiapkan 100 patriot olahraga NTB  yang akan mmebela Marwah NTB menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2020. 

Bagi Andy PON 2020 adalah tujuan utama atlet-atlet andalan NTB untuk menunjukan prestasi gemilang. Oleh karena itu dukungan anggaran dari Pemprov NTB dan sponsor sangat diharapkan demi mengibarkan bendera kebanggaan NTB di multi event tertinggi olahraga nasional. Dimana para patriot olahraga NTB yang akan bertanding di 16 cabor  ditargetkan  meraih 17 medali emas. (fan)

2 Comments

Leave a Reply