Mataram (Global FM Lombok)-Penjabat walikota Mataram Hj. Putu Selly Andayani menilai kegiatan car free day atau hari bebas berkendara yang diprogramkan setiap hari Minggu di jalan Udayana Matara, terlihat sudah semeraut. Hal itu disebabkan olah banyaknya pedagang yang berjualan di trotoar dan badan jalan sehingga mengganggu masyarakat pejalan kaki. Dengan kondisi ini, Dinas Pertamanan sudah membuat posko car free day dan memasang spanduk larangan berjualan di trotoar dan badan jalan.
Penjabat walikota Mataram Hj. Putu Selly Andayani kepada Global FM Lombok di Mataram mengatakan, dari pantauan yang sudah dilakukan, masyarakat sering membawa hewan peliharaan yang dimiliki seperti anjing, ular, dan beberapa jenis hewan lainnya. Sehingga hal itu akan mengakibatkan rasa tidak nyaman bagi pengujung yang phobia terhadap hewan-hewan tersebut. Menurutnya kegiatan car free day tidak ditata dengan baik oleh SKPD terkait.
“Pernah sih ada anjing dan lain-lain. Bukan bahaya, tapi kotorannya kesana kemari. Semerawut penataannya itu. Kalau car free day itu untuk pejalan kaki. Kalau ada tempat perkumpukan PKL, disitu kita tempatkan PKL” kata Selly.
Sehingga untuk mengakomodir PKL yang berjualan di trotoar dan badan jalan akan ditempatkan di lokasi khusus. Karena saat ini Pemkot Mataram sudah mengajukan proposal untuk tenda Pedagang Kaki Lima (PKL) kepada Kementerian Perdagangan RI sebanyak 3000 unit tenda. Namun, pada tahun ini pemerintah pusat akan memberikan sebanyak 1500 tenda.
Sementara terkait dengan himbauan Dinas Pertamanan tersebut, para PKL mulai menjalankannya pada hari Minggu kemarin. Sehingga semua PKL yang berjualan di kegiatan car free day diminta untuk mendaftarkan diri di posko yang sudah dibuat. Semua PKL akan ditempatkan di lokasi khusus sehingga tidak ada yang berjualan di trotoar dan badan jalan.(azm)-
No Comments