Mataram ( Global FM Lombok)- Perum Bulog Divre NTB sampai pertengahan Mei ini baru mampu membeli beras dari petani sebanyak 54 ribu ton dari target serapan sebanyak 241 ribu ton beras. Tingkat serapan ini baru sekitar 23 persen dari target hingga akhir tahun. Pihaknya masih terus bekerjasama dengan pihak TNI dan pemerintah daerah dalam memaksimalkan penyerapan gabah atau beras petani di NTB.
Hal itu disampaikan Kepala Perum Bulog Divre NTB Arif Mandu kepada Global FM Lombok di Mataram Selasa ( 16/5). Dia mengatakan, target pembelian beras dari petani sebanyak 241 ribu ton itu terdiri dari pengadaan beras untuk rakyat sebanyak 211 ribu ton dan beras komersil sebanyak 30 ribu ton.
“Target 211 ribu ton itu tetap kita akan kejar, namun istilahnya 150 ribu ton itu kita akan cari lagi untuk berada di posisi aman. Ini untuk kebutuhan NTB selama setahun ditambah dengan kebutuhan stok di awal tahun 2017 nanti” kata Arif Mandu.
Arif Mandu mengatakan, pembelian gabah petani masih berpatokan pada inpres No 5/2015 yaitu beras dibeli dengan harga Rp 7.300 per kilo, gabah kering panen sebesar Rp 3.700 per kilo di tingkat petani dan gabah kering giling sebesar Rp 4.650 per kilo di gudang bulog.
Arif Mandu mengatakan, persediaan Bulog Divre NTB untuk masyarakat cukup besar yaitu sekitar 40 ribu ton beras. Jumlah ini bisa bertahan sampai enam bulan kedepan. Dia mengatakan, pihaknya berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan warga NTB agar harga beras tetap stabil dan tidak bergejolak.
Provinsi NTB adalah salah satu provinsi yang menjadi stok pangan nasional di urutan ke empat setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. (ris)-
No Comments