Mataram (Global FM Lombok)-Rencana penjabat walikota Mataram yang melarang perlombaan tradisi presean di Kota Mataram mendapatkan tanggapan keras dari kalangan budayawan. Presean dinilai merupakan salah satu tradisi warisan dan tidak boleh dihapus. Namun, yang harus dilakukan yaitu aturan-aturan dalam perlombaan tersebut.
Salah seorang budayawan Mataram Jalaluddin Arzaki kepada Global FM Lombok Selasa (11/24) di Mataram mengatakan, tradisi presean tidak boleh dihapus hanya karena keinginan seorang kepala daerah. Menurutnya, tradisi permainan presean saat ini sudah masuk kedalam permainan wisata budaya tingkat nasional dan dalam waktu dekat akan masuk ketingkat internasional.
Jika pemerintah kota Mataram ingin menghapus permainan presean karena pertimbangan adanya adegan kekerasan, penjabat walikota Mataram diminta mengundang budayawan dan lembaga terkait untuk berkoordinasi. Jika tradisi presean benar-benar dilarang dilombakan, dikhawatirkan akan menimbulkan pro kontra antara semua masyarakat terutama budayawan.
Seperti diketahui, penjabat walikota Mataram Hj. Putu Selly Andayani melarang diadakan perlombaan presean di Kota Mataram. Salah satu pertimbangan pemkot Mataram melarang permainan tersebut karena memberikan contoh kekerasan kepada anak-anak. Sementara, saat ini Kota Mataram dalam tahap Kota Mataram menuju kota layak anak.(azm)-
No Comments