BPBD Dompu Petakan Daerah Rawan Bencana Alam

Global FM
14 Jan 2020 09:15
2 minutes reading
Marwan (Global FM Lombok/jun)

Dompu (Global FM Lombok) – Menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimasyah, SE, M.Sc nomor 36-990 tentang penetapan status siaga darurat bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, telah melakukan pemetaan daerah rawan. Hanya saja, untuk penempatan posko kesiapsiagaan masih menunggu persetujuan Bupati. 

Untuk banjir bandang misalnya, cukup potensial meluap dan merendam pemukiman warga di sepanjang bantaran Sungai Silo, Laju dan Baka yang berada di Kecamatan Dompu dan Woja. Sementara di Kecamatan Kempo ancaman tersebut ada di Desa Tolokalo dan Songgajah. “Kalau Kilo itu di perbatasan Lasi dan Kiwu. Ini daerah yang paling rawan sekali banjir,” ungkap Kepala Bidang Kedarurat dan Logistik BPBD Dompu, Marwan saat dikonfirmasi Global FM Lombok Senin (13/1).

Baca Juga : Diterjang Banjir Bandang, Dua Jembatan di Dompu Putus

Bencana alam lain yang tidak kalah mengancam ditengah cuaca buruk ini ialah tanah longsor. Di mana peta daerah rawannya tersebar hampir di semua kecamatan. Namun, baru beberapa titik saja yang berani dipastikan seperti tanjakan Nanga Tumpu, jalur menuju Dermaga Kempo, Desa Mbuju, Kereke, Teka Sire dan terbaru di bukit Kelurahan Dorotangga.

Beberapa wilayah tersebut, lanjut dia, menjadi langganan rutin tanah longsor ketika intensitas hujan cukup tinggi. Sedangkan angin puting beliung, setelah merusak ratusan rumah beberapa waktu lalu sangat sulit diprediksi titik-titik rawannya. “Kalau puting beliung ndak seperti dulu ada daerah-daerah khusus langganan. Sekarang sulit kita bisa prediksi atau petakan,” jelasnya.

Baca Juga : Banjir Lumpur Jadi Ancaman di Bima dan Dompu

Terhadap sejumlah wilayah dengan ancaman bencana alam itu, disamping mengupayakan pembangunan pos kesiapsiagaan. BPBD sudah turun  langsung untuk sosialisasi ke tengah masyarakat, termasuk memberi buku panduan bagi hatib jumat agar mengingatkan jamaahnya untuk senantiasa menaruh kewaspadaan terhadap bencana alam, baik banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan sebagainya.

“Buku panduan dari BNPB itu sebagai bahan penceramah mengingatkan warga dalam mengantisipasi bencana alam,” pungkasnya. (jun)

No Comments

Leave a Reply