Gubernur dan Wakil Gubernur NTB (Global FM Lombok/ist)
Mataram (Global FM Lombok) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo meyakini Provinsi NTB memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam hal menangani bencana. Hal itu terlihat dari bagaimana NTB cepat bangkit dari bencana gempa bumi tahun 2018 lalu. Sehingga recovery pascagempa selesai lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
Dengan modal itulah, NTB akan menjadi Provinsi yang lebih cepat menangani penyebaran wabah corona. “Bukan hanya cepat dalam penanganan aspek kesehatan, tapi juga tepat dalam penanganan dampak sosial dan pemulihan ekonomi masyarakat,” kata Doni Monardo saat memipin rapat percepatan penanganan Covid-19 melalui video conference bersama 12 gubernur se-Indonesia, yang juga dihadiri Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Sabtu (02/05/2020) di Ruang kerja Gubernur NTB.
Menurutnya, kekuatan NTB terletak pada kekompakan pemerintah dengan masyarakat yang begitu besar. Sehingga menghadapi situasi ditengah pandemi Covid-19 akan lebih cepat jika dilakukan dengan kekuatan bersama.
“Semoga kekompakan di daerah NTB bisa terus dijaga dan mudah-mudahan berjalan terus untuk mempercepat penanganan penyebaran Covid-19,” kata Doni Monardo yang sekaligus sekalu Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pusat.
Selain itu, ia juga mengajak serta mendorong seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, seniman dan pemuda serta kelompok masyarakat lain untuk memberi edukasi secara massif kepada masyarakat, dengan lebih banyak informasi yang dapat membangun optimisme.
“Saya mengaja masyarakat agar bersama melawan Covid-19 dengan tindakan yang sederhana yaitu tetap mematuhi segala imbauan pemerintah,” ujarnya.
Dikatakannya, menyakinkan masyarakat agar patuh terhadap imbauan pemerintah menjadi faktor paling penting untuk memutus mata rantai wabah tersebut. Karena Covid-19 hanya bisa dicegah dengan sikap kepatuhan dan disiplin dari masyarakat itu sendiri.
“Kalau kita disiplin terhadap imbauan, maka kita dapat meminimalisir jatuhnya korban yang banyak. Sebaliknya, jika kita mengabaikan maka tidak menutup kemungkinan korban akan terus bertambah,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, untuk menindaklanjuti perintah presiden Jokowi, Pemerintah NTB sudah membagi dua kegiatan dalam mempercepat penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. Pertama, kegiatan yang berkaitan dengan persoalan bagaimana mengatasi pandemi Virus Corona dengan teknis kesehatan. Kedua, bagaimana mengatisipasi dampak sosial ekonomi.
“Karena dampak sosial ekonomi saat ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, pemprov sudah menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dengan program JPS gemilang,” jelas gubernur yang akrab disapa Dr.Zul.
Walaupun bantuan tersebut kini masih banyak yang komplain Dr. Zul menegaskan bahwa pihaknya bisa memberanikan diri dengan memberi bantuan tidak dalam bentuk cash, tapi dalam bentuk produk-produk lokal.
“Alhamdullah sangat membantu sehingga geliat UKM-UKM semakin meningkat. Kami ingin membangun UKM-UKM di daerah kita sendiri,” kata Gubernur dengan bangga. Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan, perkembangan Covid-19 di NTB dipengaruhi oleh beberapa klaster. Diantaranya, kalster Jakarta, Bogor, Gowa dan lain-lain. Namun penambahan kasus Covid-19 di NTB memang didominasi oleh klaster Gowa. Menariknya, 70 persen tidak menunjukan gejala dan 30 persen menunjukan gejala. Dengan begitu, ini menjadi tuntunan pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang tepat.
“Kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota sangat baik. Sehingga kita dapat mencegah penyebaran yang lebih lanjut dan dapat diminimalisir dengan baik. Karena yang kita takutkan adalah transmisi lokal. Tapi segala SOP protokol Covid-19 sudah dilakukan di NTB,” jelas Wagub.(ris/r)
No Comments