BMKG Klarifikasi Info Peringatan Dini Tsunami di Jatim, Jateng, Bali, NTB dan NTT

Global FM
27 May 2021 17:13
2 minutes reading
Ilustrasi-Gempa

Mataram (Global FM Lombok)- Terkait dengan tersebarnya informasi gempabumi berkekuatan Magnitudo  8,5 dan berpotensi Tsunami yang tersebar melalui saluran komunikasi SMS BMKG-Kominfo pada hari Kamis 27 Mei 2021 sekitar pukul 10.36 WIB, BMKG langsung membuat klarifikasi melalui siaran persnya.

Ardhiantho Septiadhi, Kepala BMKG Stasiun Geofisika kelas III Mataram juga langsung membuat permakluman terkait dengan informasi tersebut. Ia mengatakan, Peringatan Dini Tsunami di Jatim, Jateng, Bali, NTB dan NTT dan gempa dengan magnitudo 8,5 itu merupakan kesalahan error sistem pengiriman test peringatan dini tsunami di Jatim, NTB, Bali, NTT dan Jateng,

Untuk itu masyarakat NTB diminta untuk tidak terpengaruh oleh informasi tersebut dan tetap tenang.

BMKG Pusat juga  langsung membuat klarifikasi melalui siaran persnya. Dalam siaran persnya, BMKG menyatakan bahwa ;

1. Informasi tersebut tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS.

2. BMKG dan Kominfo telah merespon secara cepat dengan melakukan klarifikasi terhadap sistem pengirim informasi yang salah tersebut, melalui saluran/kanal komunikasi yang sama, SMS BMKG-Kominfo

3. Saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami.

4. Masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan Magnitudo 8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami.

5. Informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat, karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi.

6. Masyarakat agar tetap mengupdate informasi BMKG melalui saluran resmi seperti website, saluran komunikasi infobmkg berbasis media sosial, Call Center 196 maupun kantor BMKG terdekat.(ris/r)

No Comments

Leave a Reply