Mataram (Global FM Lombok)- Salah seorang warga desa Tarlawi kecamatan Wawo Kabupaten Bima, meninggal dunia karena terseret arus banjir susulan yang kembali menerjang Kabupaten dan Kota Bima, Senin (2/1) sore kemarin. Korban bernama Faridah berusia 41 tahun. Korban tinggal di RT 10 RW 5 dusun Oi Wonto. Ia ditemukan di desa Pesa Wawo, 8 KM dari lokasi kejadian banjir. Korban langsung dibawa ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, H. Muhammad Rum di Mataram, Selasa (3/1). Ia mengatakan, korban terseret arus saat sedang melintas di jembatan bersama adik korban yang selamat. Korban memang diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan diprediksi menjadi penyebab terseret arus. Apalagi, curah hujan yang terjadi kemarin tidak terlalu besar dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada 21 dan 23 Desember lalu.
“Dia orang Wawo, memang dia ada gangguan jiwa sedikit. Dia lagi melintas sama adiknya. Dia nyebrang di jembatan nah dia kena arus, tergeret. Umurnya 41 tahun. Kemarin banjirnya jam 5 sore. Hujannya sebentar sekitar 30 menit, tidak sebesar yang kemarin. Hujan yang sebesar yang kemarin. Mungkin karena dia lagi sakit jadi tidak tahan arus”, ujarnya.
Diterangkan Rum, banjir susulan yang kembali terjadi kemarin membuat sejumlah kawasan yang telah dibersihkan warga kembali terkena lumpur dan sampah. Berdasarkan laporan langsung TRC BPBD NTB di lapangan, hujan lebat yang mengguyur kecamatan Sape, kecamatan Wawo dan kota Bima pada tanggal 2 Januari 2017 pukul 17.00 WITA selama 30 menit.
Selain Wawo, daerah terdampak lainnya di kecamatan Sape kampung Gusu dan kampung Bugis dengan ketinggian air setinggi 30 cm. Namun sudah surut dan tidak ada laporan korban. Kemudian di kota Bima meliputi Kodo, Oimbo, Kumbe, BTN Tolotangga, Tambona kecamatan Jatiwangi, BTN Bina Baru kec Rasana’E Barat dan kampung Dara dilaporkan tidak ada korban jiwa, dampak hanya genangan karena drainase tersumbat oleh lumpur. (dha)-
No Comments