Mataram (Global FM Lombok)- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB mengadakan Pembukaan Program Pelatihan Tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), Mehani dan Pewarnaan yang berlangsung Rabu (15/6) kemarin di Yayasan Ponpes Syukur Asyari, Sembalun Kabupaten Lombok Timur.
Dalam kesempatan itu digelar juga Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) ATBM Kepada Kelompok Tenun Sangkabira yang dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Achmad Fauzi, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTB Hj. Lale Prayatni, Sekda Kabupaten Lombok Timur H.M Juaini Taufik serta Pimpinan Gaya Wastra Nusantara Wigyo Rahadi.
Program pelatihan ini akan berlangsung selama 28 hari ke depan dengan pendampingan intensif dari narasumber Gaya Wastra Nusantara di bawah koordinasi, Wignyo Rahadi.
Pimpinan Gaya Wastra Nusantara Wignyo Rahadi selaku narasumber utama mendorong agar Kelompok Tenun Sangkabira dapat memanfaatkan momentum Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk kelompok tenun agar terus berkreasi, baik dengan ATBM sehingga dapat bersaing dari sisi motif, harga dan produk-produk turunan lainnya, maupun juga dari gedogan untuk dipertahankan sebagai khasanah budaya suatu daerah khususnya Sembalun.
“Saya bersyukur dan bangga, pelatihan di Sembalun ini tidak hanya penenun senior saja, tetapi juga banyak anak milenial yang ikut bergabung, baik itu perempuan dan laki-laki. Antusiasme yang bagus selama ini oleh peserta jangan sampai berkurang sehingga dampak dan hasil yang diperoleh bagus.” ujarnya.
Selanjutnya, program pelatihan dari Bank Indonesia ini disambut baik oleh Pemda Kabupaten Lombok Timur. Dalam sambutannya, Sekda Lotim Juaini Taufik menyampaikan ucapan terimakasih kepada KPw BI Provinsi NTB yang terus menunjukkan komitmen untuk berdedikasi kepada negeri salah satunya kepada Lombok Timur.
“Pemda Lotim berkomitmen akan terus mengkoordinasikan tentang tenun ini kepada semua OPD yang terlibat, baik Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, agar berkolaborasi memperhatikan kemajuan Sembalun,” ujarnya.
Di samping itu, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Lale Prayatni menyampaikan dukungan dan mendorong agar kelompok tenun menjaga semangatnya dalam mengembangkan dan menciptakan produk yang lebih berkualitas.
Dekranasda baik di tingkat kabupaten dan provinsi akan terus memperhatikan dan mengembangkan tenun di NTB, khususnya juga di Sembalun. Dorongan tersebut juga dilakukan melalui promosi dengan penggunaan tenun di berbagai acara dan kegiatan kedinasan setiap hari Selasa dan Kamis. Dengan kebijakan itu akan terbuka peluang tenun sembalun ini untuk dibeli dan digunakan oleh OPD seluruh NTB.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTB juga menyampaikan terkait peluang tenun pewarna alam dan motif tradisional, dengan banyaknya jenis tanaman di Sembalun dapat menjadi peluang sumber bahan pewarna alam yang dapat diproduksi oleh kelompok tenun.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji melalui Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Achmad Fauzi menyampaikan harapan agar kelompok tenun sangkabira dapat menjaga semangat dan komitmen dalam menjalani program pelatihan tenun ATBM sehingga nantinya mampu bersaing dengan daerah lainnya di tingkat nasional bahkan global.
Kelompok Tenun Sangkabira akan didorong untuk berkembang dengan diberikan bantuan teknis seperti pelatihan dasar penggunaan ATBM, pelatihan pewarnaan alami, mehani, pembuatan motif, perluasan akses pasar, pemanfaatan pemasaran digital, serta berbagai pelatihan lainnya yang mampu menjadi katalis peningkatan kapasitas kompetensi anggota kelompok.
Program ini merupakan salah satu rangkaian program besar untuk mengembangkan Kelompok Subsisten Tenun Sangkabira yang akan dilakukan secara multiyears bekerja sama dengan DMO Sembalun sebagai Implementing Partner Daerah. Program mencakup 3 kegiatan utama, yaitu:(1) Pengelolaan keuangan, yang akan dilakukan dengan menghubungkan kelompok dengan perbankan untuk memperoleh akses dan literasi keuangan;(2) Pengembangan usaha, berupa program pelatihan bekerja sama dengan Bp. Wignyo Rahadi yang kegiatannya kita buka bersama pada hari ini sampai dengan 28 hari ke depan, serta penyerahan Program Sosial Bank Indonesia berupa 5 unit Alat Tenun Bukan Mesin beserta perlengkapan pendukungnya, senilai Rp146 juta rupiah; dan (3) Penguatan kelembagaan, yang akan dilakukan dengan pendampingan penyusunan legalitas kelompok. (ris)
No Comments