Mataram (Global FM Lombok)-Kantor Bank Indonesia (BI) perwakilan NTB mengklaim sering melakukan edukasi terhadap para TKI terkait pemanfaatan dana remitansi atau kiriman uang dari hasil bekerja di luar negeri. Dana remitansi sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif yaitu untuk mengembangkan usaha di kampung halaman serta mengurangi belanja yang bersifat konsumtif.
Hal itu disampaikan analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Imam Dwi Kuncoro kepada Global FM Lombok Senin (10/11). Pernyataan ini untuk menjawab pimpinan komisi tenaga kerja DPRD NTB yang mempertanyakan bentuk kontribusi perbankan terhadap para TKI. Selain edukasi, bank didaerah ini juga diyakini memberikan dana CSR untuk para TKI.
“Kita ada juga edukasi TKI tapi kebetulan tahun ini kita tidak melakukan. Apa yang dibahas? Jadi apa yang masuk ke Indonesia itu sedapat mungkin diarahkan ke produktif. Jangan Cuma untuk perbaikan rumah dan seterusnya. Kita da program seperti itu” katanya.
Sebelumnya wakil ketua komisi tenaga kerja DPRD NTB MNS Kasdiono mengatakan, pihak perbankan harus memberdayakan TKI karena pihak bank menerima juga keuntungan berupa dana remitansi.
Sementara itu, analis Kantor Perwakilan BI NTB Petrus Endria Effendi mengatakan, TKI sebenarnya lebih banyak mengirim uangnya melalui kantor pos daripada melalui lembaga perbankan. Dari sekitar Rp 1,2 triliun dana remitansi yang mengalir ke NTB, sekitar Rp 800 miliar dikirim melalui kantor pos, sementara 200 sampai 400 miliar dikirim melalui perbankan. (ris)-
No Comments