Praya (Global FM Lombk) –Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berupaya mengumpulkan potensi zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Karena selama ini, potensi zakat di sana cukup besar, namun masih minim disentuh.
Wakil Ketua IV Basnaz Kabupaten Loteng Abdul Hakim kepada Global FM Lombok, Senin (17/2) mengatakan, pihaknya kini sedang berupaya membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap desa dan kelurahan di Loteng. Minimal pengurusnya ada tiga di setiap desa yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bandahara.
“kita kemarin sudah melakukan sosialisasi kepada semua desa dan kelurahan yang ada di Loteng, setelah itu kita imbau kepada desa/kelurahan untuk segera membentuk UPZ,” katanya.
Pihaknya menargetkan, sebanyak 50 persen desa/kelurahan yang sudah membentuk UPZ akan mendapatkan pelatihan-pelatihan agar mereka profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pengumpul zakat.
Baca Juga : Provinsi NTB Raih Tiga Penghargaan di Baznas Award 2019
Baznas Loteng juga telah bekerjasama dengan Bank Muamalat dalam hal pengelolaan ZIS tersebut. Sehingga semua potensi zakat yang terkumpul bisa terlapor setiap hari ke Baznas Loteng.
Untuk sementara ini baru 37 desa saj yang sudah menyerahkan nama-nama pengurusnya. Sementara desa/kelurahan yang lain di Loteng masih belum menyerahkan nama-nama pengurusnya.”Sambil menunggu, kami akan melakukan pelatihan di minggu-minggu ini untuk desa/kelurahan yang sudah menyerahkan data kepengurusan,” terangnya.
Di tahun 2020 ini, minimal 50 persen dari seluruh desa/kelurahan di Loteng sudah mampu melakukan pengumpulan dan pengelolaan ZIS, terlebih sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, maka para pengurus UPZ di desa/kelurahan sudah harus diberikan pelatihan.
Baca Juga : Safari Subuh di Monjok, Gubernur Ajak Berdayakan Masyarakat dari Masjid
“Adapun potensi ZIS di Loteng itu adalah para pengusaha, pedagang, peternak, petani yang mungkin ada yang belum paham terkait dengan wajib zakat. Begitu juga kepala desa dan perangkatnya, itu juga kita akan sosialisasi. Mereka yang sudah berpenghasilan lebih dari Rp 2,6 juta wajib zakat,” tambahnya.
Tahun 2019 lalu, ZIS yang terkumpul di Baznas Loteng sebesar Rp 11,750 miliar, sementara target di tahun 2020 ini sebesar Rp 15- 17 miliar, karena potensi-potensi ZIS baru terus terbentuk, “ Juga pemda sangat mendukung terkait dengan kegiatan-kegitan kami. Insya Allah potensi itu kita bisa capai,” tutupnya.(ris)
No Comments