Benarkah MotoGP Mandalika 2021 Jadi Cadangan? Ini Kata MGPA

Global FM
8 Nov 2020 21:06
3 minutes reading
Proses pengaspalan sedang dilakukan sirkuit MotoGP Mandalika. (Suara NTB/itdc)

Praya (Global FM Lombok) -Dorna Sport selaku pemegang hak penyelenggaraan event balap MotoGP memberikan perlakuan khusus kepada Indonesia untuk gelaran MotoGP Mandalika tahun 2021 mendatang. Dengan memasukkan Indonesia sebagai kategori reserve date pada calender event sementara MotoGP 2021, artinya Indonesia bisa menentukan sendiri jadwal balapannya yang direncanakan akan digelar di sirkuit MotoGP Mandalika tersebut.

‘’Indonesia oleh Dorna Sport diberikan perlakukan khusus untuk menentukan sendiri kapan waktu pelaksanaan balapan yang terbaik menurut Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku penyelenggara MotoGP di Indonesia,’’ ungkap Chief Strategic and Communication Officer MGPA Happy Harinto, kepada Suara NTB, Minggu (8/11).

Hal itulah yang menyebabkan kenapa kemudian MotoGP Mandalika tidak dicantumkan tanggal balapannya pada rilis caleder event MotoGP 2021 oleh Dorna Sport. ‘’Banyak yang menyebutkan soal Indonesia sebagai sirkuit cadangan. Karena memang dalam balap kan dibutuhkan homologasi. Apalagi ini sirkuit baru,’’ sebutnya.

Sirkuit lain sudah mendapatkan tanggal balapan, karena sudah terhomologasi dan sebelumnya sudah pernah menggelar balap MotoGP. Sedangkan sirkuit Mandalika merupakan sirkuit baru yang dibangun dari nol. Jadi butuh homologasi, sebelum menggelar balapan.

Homologasi sendiri ada beberapa macam. Mulai dari kondisi treknya dan aspalnya sendiri seperti apa. Disatu sisi, proses pengaspalan sirkuit MotoGP saja masih berjalan. Pit dan paddock seperti apa dan dimana posisinya. Termasuk dengan posisi medical center hingga peralatan yang diminta oleh FIM, semuanya sudah tersedia atau belum. Sampai soal aksen jalannya juga apakah sudah siap.

Indonesia sendiri memang direncanakan akan menggelar balapan pada bulan Oktober 2021. Hanya tanggal penyelenggaraannya saja yang masih belum ditentukan. ‘’Nanti kita lihat jalurnya, dari Motegi, turun ke Buriram. Dari Buriram tentu akan turun ke Mandalika, jika sudah siap. Baru ke Phillip Island, lalu ke Sepang, dan Valencia yang terakhir,’’ terang Happy.

Opsi lain, bisa juga dari Motegi, turun ke Buriram, lalu langsung ke Phillip Island Austria. Setelah itu, naik lagi ke Sepang Malaysia baru baru ke Mandalika. ‘’Itu yang namanya reverse date atau plotting date. Jadi, jika diartikan bukan cadangan maksudnya,’’ tandasnya.

Perkembangan pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika sendiri tiap hari tetap dipantau oleh Dorna. Bahkan secara berkala timnya Dorna sudah merencanakan untuk datang langsung. Namun karena pandemi tim dari Dorna tidak bisa menjalankan agenda turun lapangan sesuai jadwal.

Kondisi itu pula yang membuat Dorna mengeluarkan pengumuman sementara. Pengumumannya itu untuk tahun depan tergantung dari negaranya tersebut. Negara yang akan menjadi tuan rumah sudah siap atau tidak, terkait dengan masalah Covid-19.

Dari sisi penonton, Indonesia sendiri termasuk pasar yang paling penting buat Dorna. Maka itu, Indonesia mendapatkan privilege yang begitu luar biasa. Buriram saja butuh waktu empat tahun untuk mengajukan jadi tuan rumah MotoGP. Indonesia sirkuitnya jadi langsung dipakai balapan. Ini bentuk apresiasi Dorna dan FIM.

Reserve date memang tidak umum. Hanya negara tertentu yang bisa mendapat perlakukan khusus ini. Dalam situasi pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya, adanya reserve date membuat MGPA lebih fleksibel untuk melihat situasi dan kondisi yang terbaik untuk menjadi tuan rumah MotoGP. (kir)

No Comments

Leave a Reply