Mataram (Global FM Lombok) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB mengantisipasi masuknya hewan kurban dari Pulau Sumbawa. Pasalnya, ternak di Pulau Sumbawa belum terbebas sepenuhnya dari penyakit antraks.
Hal itu dikatakan Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) NTB, drh. Muslih kepada Global FM Lombok Kamis (1/8) di Mataram. Ia mengatakan, antisipasi masuknya virus antraks ini dilakukan oleh Balai Karantina. Namun dipastikan, hingga saat ini belum ada hewan ternak dari Sumbawa masuk ke Pulau Lombok untuk hewan kurban.
“Pemeriksaan hewan itu kan antemortem dan postmertem. Pemeriksaan kita itu mana daging yang bisa dikonsumsi, mana yang tidak bisa. Namun yang perlu kita khawatirkan di NTB ini ada beberapa penyakit sebenarnya. Yang pertama antraks, terutama sapi dan kambing yang berasal dari pulau Sumbawa. Karena di Pulau Sumbawa itu masih daerah tertular antraks,” kata Muslih, Kamis (1/8)
Sementara terkait dengan pemeriksaan yang dilakukan saat ini yaitu untuk melihat kondisi fisik hewan kurban. Dimana, dari pemeriksaan yang dilakukan di sejumlah titik baik di Lombok Barat dan Kota Mataram, ditemukan hewan kurban yang mengalami penyakit kulit dan mata. Namun penyakit ini dinilai tidak membahayakan jika dikonsumsi. Selain penyakit kulit, petugas menemukan adanya kambing dalam kondisi cacat. Dengan adanya temuan tersebut, petugas meminta agar hewan kurban tersebut tidak jual. Karena tidak sesuai dengan syarat kurban.
Pemeriksaan hewan kurban ini akan dilakukan hingga Hari Raya Idul Adha. Dimana, pada saat Idul Adha biasanya tim menemukan hewan kurban yang mengalami penyakit cacing hati. Pemeriksaan ini dilakukan oleh seluruh anggota PDHI NTB yang beranggotakan 120 orang.(azm)-
No Comments