Mataram (Global FM Lombok)- Duta Besar Belarus, Valery Kolesnik melakukan audiensi dengan jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi NTB, Kamis (18/11) kemarin di Hotel Santika Mataram. Audiensi dalam rangka menjajaki peluang kerjasama antar kedua belah pihak.
Ketua Kadin Provinsi NTB, H. Faurani, SE, MBA bersama jajaran pengurus lengkap berdiskusi panjang dengan Velery Kolesnik. Seluruh peluang investasi di NTB ditawarkan. Demikian juga dengan peluang kerjasama di Belarusia dijajaki. Hadir juga Kepala Dinas Penamanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi NTB, Muhammad Rum.
Dalam kesempatan ini, pengurus Kadin NTB bergantian menyampaikan potensi sumber daya yang dimiliki provinsi ini. Demikian juga dengan sektor pariwisata NTB. Sektor jasa-jasa yang ada di NTB, komoditas, hingga sumberdaya manusia NTB juga dipaparkan. Potensi investasi, hingga kerjasama dagang juga tak luput disampaikan.
Duta Besar Belarus menyatakan pihaknya sangat tertarik dengan potensi yang dimiliki daerah ini. Informasi potensi yang didapatkan ini selanjutnya akan disampaikan ke pemerintah di negaranya, maupun ke pengusaha di Belarusia. Dengan harapan besar, akan terjalin kerjasama resmi antara pemerintah Belarus dengan Kadin NTB yang membawahi seluruh unsur pengusaha di NTB.
Valery Kolesnik mengatakan, ketertarikannya terhadap sektor agrikultura, pariwisata NTB dan bahkan sangat tertarik juga untuk kerjasama pengembangan SDM (pendidikan).“Nanti bisa kerjasama antara Kadin NTB dengan Kadin di Belarus. Kerjasama bisa dituangkan dalam bentuk MoU. Dan kami sangat serius untuk itu,” ujarnya.
Velery juga sangat tertarik untuk lebih serius berdiskusi tentang potensi bahan baku yang tersedia di NTB untuk dikirim ke perusahaan-perusahaan yang membutuhan di Belarusia. Misalnya bahan baku cokelat, kopi dan lainnya.
Ia akan menyampaikan potensi dan peluang kerjasama ini kepada pengusaha-pengusaha yang ada di Belarus. Bila memungkinkan datang langsung untuk melihat potensi tersebut, seperti kopi, minyak kelapa, dan mutiaranya.
Valery juga menambahkan, jika memungkinkan perusahaan di Belarus bisa bekerjasama untuk memproduksi mesin-mesin pertanian di NTB. “NTB bisa mengambil mesin-mesin pertaniannya. Kita (Belarus) yang mengambil bahan bakunya,” jelas Valery.
Demikian peluang-peluang investasi di NTB, bisa lebih diperdalam komunikasi antar kedua pihak. Karena NTB adalah daerah yang sangat penting di Indonesia. Belarus adalah sebuah negara yang terletak di benua Eropa bagian timur. Negara yang secara astronomis berada diantara 51°-57°LU dan 23°-33°BT ini merupakan Negara terkurung daratan yang berbatasan dengan Rusia disebelah utara dan timur, berbatasan dengan Latvia di sebelah utara dan Lituania di barat laut, sedangkan di sebelah selatannya adalah Negara Ukraina. Ibukota Belarus adalah kota Minsk. Minsk juga merupakan kota terbesar di negara bekas pecahan Uni Soviet.
Sementara itu, Ketua Kadin Provinsi NTB, H. Faurani, SE, MBA menegaskan, Kadin tugasnya bekerjasama dengan pemerintah , terutama pemerintah Provinsi NTB untuk memberikan infomasi seluas-luasnya terhadap peluang investasi dan potensi yang dimiliki kepada semua pihak didalam dan luar negeri.
“Kita membantu pemerintah, membantu masyarakat. Dan tahun 2022 kita akan kerjasamakan dengan beberapa negara,” ujarnya.
Akan terjalin kerjasama bisnis antar pengusaha di NTB dengan pengusaha-pegusaha di luar negeri untuk mendorong ekspor NTB, khususnya non tambang.
“Banyak komoditi yang kita tawarkan. Dan harus nyata. Tidak lagi program-proram. Kita kerja ril untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan kerjasama ini akan memiliki nilai lebih untuk meningkatkan nilai jual produk komoditas lokal,” imbuhnya.
Dengan kerjasama yang dibangun oleh Kadin ke jaringan luar negeri, harapannya NTB tidak lagi menjadi daerah pengekspor bahan baku mentah (gelondongan). Bila memungkinkan, produk yang dikirim keluar negeri sudah dalam bentuk jadi. Karena itu, Kadin NTB mengupayakan bagaimana investor masuk ke NTB menempatkan investasi (pabrik).
Selan Belarusia, Kadin NTB sudah menjajaki peluang kerjasama ke Korea Selatan, Malaysia, Turki, Jerman dan beberapa negara lainnya.(ris)
No Comments