Mataram (Global FM lombok)- Gempa bumi yang melanda Lombok dengan kekuatan 6,4 SR pada Minggu (29/7) lalu turut merusak gedung lembaga pendidikan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun milik yayasan swasta. Yayasan Maraqitta’limat misalnya menyatakan bahwa sebanyak lima kompleks lembaga pendidikannya di Lombok Timur dan Lombok Utara mengalami kerusakan yang parah.
Pimpinan Yayasan Maraqitta’limat TGH Hazmi Hamzar kepada Global FM Lombok, Rabu (1/8) mengatakan, pihaknya akan meminta konsultan Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB untuk menentukan mana gedung yang bisa diperbaiki serta mana gedung yang harus dibongkar ulang. Saat masa tanggap darurat sudah selesai tanggal 4 Agustus nanti, siswa akan kembali bejalar. Namun proses belajar mengajar akan dilakukan di halaman gedung sekolah dengan menggunakan tenda.
“Praktis ini akan belajar di luar kelas, dan jangka panjang ini. Anak-anak banyak belajar disini mencapai ratusan siswa. Jadi kita belajar pakai tenda di luar besok ini. Ini harus menjadi prioritas penanganan. Kalau misalnya nanti konsultannya bilang cukup diperbaiki temboknya kita perbaiki, jika tak bisa diperbaiki kita bongkar ulang,” kata Hazmi, Rabu (1/8).
Hazmi mengatakan gedung sekolahnya yang rusak berada di Desa Sembalun Bumbung berupa kompleks Madrasah Tsanawiah dan SMK. Selanjutnya gedung Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiah Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur serta gedung Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiah di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Untuk seluruh data gedung lembaga pendidikan yang rusak masih dilakukan pendataan. Namun berdasarkan data sementara, jumlah bangunan yang rusak akibat gempa Lombok mencapai 5.448 unit. Data-data kerusakan ini akan terus diperbaharui.(ris)
No Comments