Mataram (Global FM Lombok) – Banjir mulai melanda Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Banjir yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, aliran air mengandung lumpur, kerikil dan material kayu. Air berlumpur ini diduga bersumber dari gunung yang gundul.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil identifikasi tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari beberapa kejadian banjir sepekan terakhir di daerah itu. Air yang mengalir melalui pemukiman penduduk tidak seperti biasa. Beberapa kali terlihat berwarna cokelat pekat mengandung lumpur.
‘’Memang, air bercampur lumpur dan sisa sisa ranting pepohonan yang berasal dari atas gunung,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD NTB H. Ahsanul Khalik, Kamis, 26 Desember 2019.
Sesuai pengamatan langsung dan laporan BPBD di dua daerah itu, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu sedang rentan banjir. Dampak dari penggundulan hutan yang massif. Sehingga yang terjadi, ketika hujan intensitas ringan dan sedang, kurang dari 1,5 jam air menggenang.
‘’Air turun dari atas gunung. Ini baru intensitas ringan. Apalagi kalau nanti hujan dengan intensitas lebat dan lebih lama,’’ujarnya dengan nada khawatir.
Baca Juga : Banjir Bercampur Lumpur Genangi Puluhan Rumah di Bima
Lima Kecamatan di Lotim Rawan Banjir dan Tanah Longsor
Analisis pihaknya, sesuai hasil koordinasi dengan BMKG, bencana paling rentan jenis hidrogeologi, yakni banjir, longsor dan angin puting beliung. Tanda-tanda bencana banjir sudah terlihat, termasuk longsor dan angin puting beliung yang sudah merusak 200 lebih rumah penduduk.
Dalam kejadian ini, menurut Ahsanul Khalik, tidak ada yang perlu disalahkan. Semua pihak harus melihat bahwa sudah ada fakta banjir dipicu perusakan hutan yang merajalela. Pemerintah dan masyarakat harus menjadikan kejadian tersebut sebagai peringatan bagi kepentingan yang lebih besar di masa datang, khususnya untuk kepentingan generasi penerus dan daerah.
‘’Sebab berkaitan dengan keselamatan dari bencana yang kita semua tidak menginginkannya,’’ ujarnya.
Banjir yang melanda sebelumnya di Kabupaten Dompu, terjadi di Desa Songgajah dan Desa Tolokalo Kecamatan Kempo. Hujan yang mengguyur hanya sekitar 45 menit, banjir melanda pemukiman warga hingga se lutut orang dewasa. Banjir juga merendam Kelurahan Dara dan Kelurahan Sambinae, Kota Bima. Air membawa material bercampur lumpur dari sekitar perbukitan sekitar perkampungan.
Menurut Khalik, masih ada waktu untuk memperbaiki kondisi lingkungan, khususnya hutan di NTB umumnya dan Pulau Sumbawa khususnya.
Baca Juga : Tangani Banjir, Walikota Mataram Minta Bantuan Pemerintah Pusat
Salah satu langkah yang ditempuh pihaknya, dengan berkoordinasi langsung dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Laporan itu ditindaklanjuti Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dengan berkoordinsi ke Kementerian Pertanian RI. Sedang didorong program khusus untuk penanganan perusakan hutan di Pulau Sumbawa melibatkan masyarakat.
Hutan Gundul Jadi Pemicu
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Ir. Sarafuddin MM, menduga banjir bercampur lumpur yang terjadi di Kota Bima belum lama ini disebabkan gundulnya hutan.
‘’Banjir dari gunung yang terjadi diduga karena akibat gundulnya hutan,’’ katanya, Kamis, 26 Desember 2019.
Sarafuddin mengatakan, karena hutan gundul air hujan yang turun sangat deras langsung meresap ke tanah sehingga langsung mengalir meluap ke jalan raya dan masuk ke pemukiman warga.
Baca Juga : Banjir Bandang Genangi Rumah Warga, Warga Diimbau Tak Buang Sampah Sembarangan
‘’Dalam menanggulangi ini kita sudah meminta bantuan Pemerintah Provinsi dan Pusat. Salah satunya program penananman kembali (penghijauan),’’ katanya.
Menurutnya pada Sabtu (21/12) luapan banjir bercampur lumpur menggenangi jalan di Kelurahan Panggi, Kelurahan Sambinae (depan Mako Brimob) dan jalan raya depan PLTD Niu Kelurahan Dara.
Kemudian pada Rabu (25/12) sore, banjir yang sama juga terjadi Lingkungan Niu Kelurahan Dara dan di Pertigaan Kelurahan Sambinae. Tercatat ada 65 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
‘’Dalam lima hari terakhir ini, sudah dua kali wilayah Kota Bima diterjang banjir bercampur lumpur,’’ pungkasnya. (ars/uki)
You must be logged in to post a comment.
4 year ago
[…] Baca Juga : Banjir Lumpur Jadi Ancaman di Bima dan Dompu […]
4 year ago
[…] Baca Juga : Banjir Lumpur Jadi Ancaman di Bima dan Dompu […]
4 year ago
[…] Juga : Banjir Lumpur Jadi Ancaman di Bima dan DompuBanjir Bercampur Lumpur Genangi Puluhan Rumah di […]