Giri Menang (Global FM Lombok) –Banjir kembali menerjang kawasan wisata Senggigi. Kali ini banjir disebabkan kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah di sungai. BPBD bersama dinas PU-TR pun langsung terjun menangani banjir tersebut dengan membersihkan sampah yang menyumbat gorong-gorong. Selain di Senggigi, banjir juga menerjang daerah Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi.
Kasi Logistik BPBD, Tohri menyatakan bahwa genangan banjir terjadi di Senggigi beberapa hari lalu. “Penyebabnya bukan karena alam namun masyarakat tidak ada kesadaran, membuang sampah di sungai. Masak sampah seperti akar bambu dan batang bambu serta kayu dibuang dikali,”jelas Tohri. Akibat sampah tersebut, menyumbat kali lantaran tersangkut di pipa PDAM pada saluran tersebut. Inilah yang menyebab sampah menumpuk hingga ketebalan hingga 1 meter sampah tersebut.
Pihaknya sudah meminta kepada para kades agar mengimbau masyarakat, terutama masalah membuang sampah agar jangan di kali. Untuk menangani banjir ini pun butuh waktu 2 hari karena tumpukan sampah yang parah. Pihaknya membersihkan hingga gorong-gorong dan menemukan banyak tumpukan sampah. Sampah ini jelasnya berasal dari beberapa dusun yakni Tanak Embet, dusun Teloke. “Sampahnya berupa akar bambu yang besar, itu yang menyumbat,”ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, selain di Sengiggi banjir juga menggenanngi daerah Karang Bongkot kecamatan Labuapi. Penyebab banjir ini pun akibat kesalahan warga yang menutup saluran sebagai halaman, tidak memuliki bak kontrol sehingga ketika sampah masuk menyebabkan terumbat. Jika saluran ini lancar jelasnya tidak akan terjadi banjir. “Terdapat enam rumah kena dampak namun tidak sampai ke dalam rumah warga,”jelasnya.
Ia menambahkan, terkait koordinasi dengan BMKG menyangkut kondisi cuaca memang wilayah Lobar bagian Tengah diperkirakan hujan lebat pada bulan ini. Berbeda dengan wilayah Selatan Lobar seperti Sekotong-Lembar malahan tidak begitu tinggi curah hujannya. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengantisipasi bencana.
Pihaknya juga mengkhawatirkan jika terjadi hujan lebat di Loteng, lalu air sungai mengarah ke Lobar maka akan terdampak banjir. Hal ini diantisipasi dengan kontrol kali, meskipun tak terjadi hujan pihaknya tetap melakukan kontrol kali. “Kali-kali kami kontrol, bagaimana ketinggian airnya. Apakah masih dalam batas toleransi ataukah diluar ambang batas toleransi. Itu yang kami perhatikan,”ujar Tohri. (Her)
No Comments