Awal Tahun, Lahan Pertanian yang Alami Kekeringan Mencapai 823 Hektare

Global FM
5 Feb 2020 09:11
3 minutes reading
Lalu Iskandar (Global FM Lombok/ris)

Praya (Global FM Lombok) – Di bulan Januari 2020, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencatat sebanyak 823 hektare lahan pertanian yang terdampak kekeringan dengan kategori sedang. Lokasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan itu tersebar di empat kecamatan yaitu Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Timur dan Kecamatan Pujut.

Namun kabar baiknya, beberapa hari terakhir, daerah yang mengalami kekeringan tersebut sudah diguyur hujan sehingga diharapkan berdampak pada membaiknya kualitas tanaman padi milik petani.

“Di Mangkung dan Kateng kemarin ini hujan sehingga kreteria sedang akan turun menjadi ringan,” kata Kepala Dinas Pertanian Loteng, Lalu Iskandar didampingi oleh Koordinator POPT H. Riadi kepada Global FM Lombok, Selasa (4/2).

Ia menegaskan, ratusan hektar lahan pertanian yang masuk kategori kekeringan sedang itu belum bisa dikatakan gagal tanam karena masih ada waktu untuk memperbaiki tanaman padi tersebut. Adapun rata-rata umur tanaman padi milik masyarakat saat ini baru satu bulan.
Ia mengakui, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah areal tanam yang betul-betul terdampak kekeringan di tahun 2020 ini.

Baca Juga : P3E Wilayah Bali Nusra : Banyak Lahan Berubah Fungsi, Sehingga Berdampak Negatif

“Nanti kita tanya sampai ke kelompok tani. Tahun 2019 kita masukkan data sebanyak 1.116 hektare lahan yang puso dan kita mendapat bantuan benih tahun 2019 kemarin,” ujarnya.

Jika di tahun ini terdapat ratusan hektare lahan pertanian yang masuk kategori puso, maka Dinas Pertanian akan mengusulkan ke pusat untuk mendapatkan bantuan melalui cadangan benih nasional (CBN).

“Namun kita akan lihat dulu. Tugas kami di lapangan, apakah masuk kreteria ringan, sedang, berat atau puso,” tambahnya.

Adapun penggantian benih yang diberikan oleh pemerintah pusat yaitu sebanyak 40 kilo per hektare.
Luas areal tanaman padi di Kabupaten Loteng seluas 54 ribu hektar. Dari jumlah itu, bantuan bibit dari pemerintah pusat baik untuk padi inbrida maupun padi gogo seluas 35 ribu hektar. Sebanyak 5 ribu hektar merupakan bibit padi gogo.

Baca Juga : Johan Rosihan : Anggaran Pertanian Mesti Diorientasikan untuk Kesejahteraan Petani

“Termasuk untuk padi yang mengalami kekeringan 1.116 hektare itu, salah satu komitmen kami yaitu dengan memberikan bantuan benih gratis pada mereka yang sudah mengalami kekeringan tadi itu,” ujarnya.

Sebagai upaya antisipasi gagal panen untuk lahan yang mengalami kekeringan, Dinas Pertanian kata Lalu Iskandar akan mengusulkan kembali bibit secara gratis ke Kementerian Pertanian. Selanjutnya mengoptimalkan program pompanisasi untuk mengairi lahan pertanian.

“Karena bantuan pompa air kita banyak sekali kemarin itu, dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas PU untuk mendapatkan jadwal pengairan. Daerah-daerah yang kategori kekeringan sedang agar bisa kita selamatkan,” tutupnya.(ris)

1 Comment

Leave a Reply