Asiz, Siswa yang Hilang Karena Ingin Berjihad Ditemukan Polres Mataram

Global FM
23 Jun 2017 14:55
2 minutes reading

Tulisan tangan aziz sebelum meninggalkan rumah

Mataram (Global FM Lombok)-  Setelah dilaporkan menghilang sejak Senin, 19 Juni lalu, Muhamad Al Aziz Musfa akhirnya ditemukan tim Intelkam Polres Mataram pada Rabu, 21 Juni ini sekitar jam 1 siang.  Aziz yang meninggalkan rumah dengan alasan untuk berjihad itu, ditemukan di salah satu masjid di kawasan Blencong, Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Ia kemudian dibawa ke Polres Mataram untuk diintrogasi oleh Intelkam Polres Mataram.

Kapolres Mataram, AKBP Muhammad usai bertemu M. Aziz Musfa di Polres Mataram mengatakan, dari keterangan yang diperoleh, Aziz memang sering bermain internet dan membuka website teroris. Hal itu senada dengan penuturan ibu M. Al Aziz, Ayu Angraini sebelumnya, dimana Aziz pernah ditemukan membawa botol minuman ukuran tanggung berbau harum dan di dalamnya berisi material paku. Kepada ibunya, Aziz saat itu mengaku sedang belajar membuat bom.

Kapolres mengatakan, Aziz mempelajari cara membuat bom ini dari internet. Namun, itu adalah bom asap yang akan digunakan untuk  melerai anak-anak yang berkelahi. Ia juga menegaskan, saat ditemukan tim, siswa kelas lll MAN 1 Mataram itu tidak membawa bahan peledak.

“Tidak ada dia bawa bahan peledak. Masih kita dalami karena ada informasi mungkin dia buka-buka website seperti  itu makanya kita dalami, tapi barang bukti yang disebut itu tidak ada. Jihadnya itu namanya masih anak SMA, tujuan dia itu sebenarnya dia itu benci dengan orang-orang yang jahat, narkoba, yang berantem dia tidak suka dengan yang seperti itu. Kalau ada yang berantem dia mau bubarkan, jihadnya seperti itu”,katanya.

Saat meninggalkan rumah pada Senin lalu, Aziz meninggalkan surat diatas mimbar mushola Darul Muhajirin Puncang Hijau yang isinya bahwa pada intinya, ia meninggalkan rumah dalam rangka berjihad untuk menebus kesalahan di rumah maupun disekolah. Jihad itu, kata Kapolres hanya sebatas perasaan yang bersangkutan karena memang masih berstatus siswa. Sejauh ini, pihaknya sudah memanggil orang tua Aziz untuk dimintai keterangan. Selain itu, pihaknya akan mendatangkan pakar psikologi untuk memeriksa kondisi kesehatan siswa tersebut.

“Karena sebenarnya anak ini cerdas, jadi kita akan datangkan fsikilogi biar orang tuanya tau nanti harus berbuat apa”,katanya. (dha)-

 

No Comments

Leave a Reply