AQUR Prioritaskan Pembangunan dari Kampung dan Pemberdayaan Ekonomi yang Tepat Wasaran

Global FM
21 Nov 2024 09:00
2 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok) –

Debat publik kedua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram berlangsung hari ini, Senin, 18 November 2024 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Debat kali ini mengangkat tema, “Mewujudkan Budaya Birokrasi Pemerintah Kota Mataram yang Progresif Melalui Penguatan Sumber Daya Manusia Melalui Penegakan Hukum yang Berkeadilan”.

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram nomor urut 1, Lalu Aria Dharma–Weis Arqurnain (AQUR) menyoroti sejumlah permasalahan pembangunan di Kota Mataram.

Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Calon Wali Kota Mataram nomor urut 1, Lalu Aria Dharma menilai program pembangunan pada pemerintahan sebelumnya masih belum merata.

Maka dari itu, Pasangan AQUR menekankan rencananya untuk membangun Kota Mataram mulai dari Kampung.

“Kampung itu kan identik dengan pemukiman padat penduduk, pemukiman yang kebersihannya masih dibawah, pendidikan masih terlantar, ekonominya masih morat-marit. Kalau malam gang-gangnya peteng bindeng (gelap gulita). Itulah yang menjadi skala prioritas Kami,” jelas Aria.

Tak hanya itu, Aria menyebut dirinya akan merealisasikan program yang diusungnya tersebut menjadi sebuah gerakan konkret. Ia akan bersinergi dengan segenap perangkat pemerintah Kota Mataram seperti DPRD, Kepala Lingkungan/RT, dan pihak swasta.

“Jadi nanti, kampung yang kami maksudkan nanti, adalah dimana yang menjadi ujung tombaknya adalah Kepala Lingkungan. Di sana akan dibentuk perkumpulan-perkumpulan dan terbentuknya koperasi pada masing-masing lingkungan,” terang Aria.

Sehingga, pemberdayaan ekonomi yang ada dapat tepat sasaran dan bermanfaat untuk seluruh lapisan masyarakat.

“Kalau ekonomi sudah terangkat, secara otomatis semua sektor akan mengikuti. Dia akan linier,” ucapnya.

AQUR juga memperhatikan kebutuhan primer masyarakat, khususnya memastikan bahwa masyarakat Kota Mataram dapat memperoleh makanan yang layak setiap harinya.

“Tidak ada gunanya Mataram ini dengan begitu banyaknya penghargaan yang diraih, tetapi masyarakatnya masih berfikir, masih berkutat, apakah besok bjsa makan atau tidak,” pungkas Mantan Sekwan DPRD Kota Mataram itu. (*)

No Comments

Leave a Reply