Mataram ( Global FM Lombok)- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi NTB mengimbau para pengusaha di daerah ini agar tidak terburu-buru melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan karena aktivitas usaha berpotensi lesu pasca-penyebaran virus corona atau COVID 19. Apindo meminta agar perusahaan melakukan pola yang tak merugikan karyawan di saat bisnis tak begitu lancar.
Ketua Apindo Provinsi NTB Ni Ketut Wolini mengatakan, dunia usaha di NTB memang sudah terdampak sejak gempa tahun 2018 lalu. Ditambah dengan kemunculan virus Corona di tahun ini membuat dunia usaha menghadapi tantangan yang tidak ringan, terutama yang bergerak di bidang pariwisata. Meski demikian, perusahaan sebisa mungkin harus tetap mempertahankan karyawannya di saat usaha sedang lesu.
“ Kami dari Apindo mengimbau dengan adanya kondidi seperti ini, kalau bisa jangan sampai ada PHK. Ada cara lain seperi merumahkan dulu sementara, nanti jika kondisi sudah normal kembali mereka dipanggil. Itu imbauan kami di Apindo, jangan sampai ada PHK,” kata Ni Ketut Wolini, Rabu (4/3).
Wolini yang juga Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran (PHRI) NTB ini mengatakan, wisata Lombok – Sumbawa memang terdampak oleh wabah virus Corona yang menyebar nyaris di seluruh dunia. Namun pengaruhnya memang tak terlalu besar di NTB, karena wisatawan dari China dan Korea Selatan tidak terlalu banyak seperti halnya di Pulau Bali. Wisatawan mancanegara yang mendominasi masuk ke Lombok adalah wisatawan dari Australia melalui penerbangan langsung.
Adapun okupansi hotel di wilayah kota saat ini sekitar 10 – 30 persen. Hal itu lantaran belum banyaknya acara birokrasi pemerintahan yang menjadi andalan wisata MICE. Sementara hotel di wilayah resort, kondisinya masih cukup terbantu oleh arus wisatawan dari Australia.(ris)
No Comments