Antisipasi Penyakit Menular, Dikes Aktifkan Pemantauan Mingguan

Global FM
10 Jan 2020 09:30
2 minutes reading
Rahmat (Global FM Lombok/jun)

Dompu (Global FM Lombok) – Di tengah musim hujan awal tahun ini, penyakit berbasis lingkungan jadi ancaman serius. Seperti Inveksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Diare, Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Karenanya Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Dompu, kini mengaktifkan pemantauan mingguan.

Kepala Bidang Penyehatan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dikes Dompu, Rahmat, Skm., kepada Suara NTB di kantornya menjelaskan, pemantauan mingguan ke daerah langganan penyakit menular tersebut dilakukannya sebagai upaya antisipasi akan ledakan warga yang terjangkit. Sebab di tahun sebelumnya telah ada tiga orang korban meninggal terserang DBD.

“Untuk DBD temasuk Malaria dan Diare ini antisipasi kita sekarang dengan mengaktifkan pemantauan mingguan. Jadi kalau ada satu orang terjangkit langsung ditangani cepat, termasuk mendeteksi penularan setempat,” ungkapnya.

Penyakit berbasis lingkungan khususnya DBD, lanjut dia, sejauh pantauan tim di lapangan masih dalam kondisi aman. Atau belum ada satupun warga yang ditemukan terjangkit.

Baca Juga : Antisipasi Penyakit Rabies Dengan Cara Eliminasi Anjing Liar

Meski begitu, warga tak boleh lengah apalagi mengabaikan kebersihan lingkungan. Sebab dengan sifatnya yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sebaran penyakit ini akan sulit ditekan jikalau sudah menyerang. “Tetap waspada itu penting, salah satunya dengan membersihkan lingkungan dan menutup sumber genangan air. Kalau fogging kan setelah ada korban, itupun sasarannya hanya nyamuk dewasa saja,” jelasnya.

Ditegaskan Rahmat, penyakit berbasis lingkungan akan sangat mudah dieliminasi dari wilayah ini. Asalkan masyarakat secara umum mau bahu membahu memutus mata rantai penularannya dengan menggalakkan 5 pilar STBM. Seperti tidak membuang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengamanan sampah, pengolahan makanan dan minuman rumah tangga serta menjaga kebersihan lingkungan. “Kalau STMB sudah jalan selesai penyakit, artinya mata rantai itu harus kita putus,” pungkasnya. (jun)

No Comments

Leave a Reply