Antisipasi Kekurangan Kamar, Penting Dibangun Rusunawa di Desa Lingkar KEK Mandalika

Global FM
9 Mar 2020 17:31
3 minutes reading
Dr. H. Zulkieflimansyah ( global fm lombok/dok)

Antisipasi Kekurangan Kamar, Penting Dibangun Rusunawa di Desa Lingkar KEK Mandalika

Praya (Global FM Lombok)- Pemerintah Provinsi NTB mengusulkan ke pemerintah pusat agar bisa dibangunkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di setiap desa yang ada di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Harapanya, keberadaan rusunawa tersebut bisa  memenuhi kebutuhan akomodasi pada gelaran balap MotoGP Mandalika tahun 2021 mendatang. Pasalnya, jika hanya mengandalkan ketersediaan kamar hotel yang ada sekarang ini jelas tidak akan mencukupi. Mengingat, permintaan kamar pada gelaran MotoGP Mandalika mendatang sangat tinggi, sementara ketersedian kamar masih jauh dari mencukupi.

“Diprediksikan akan ada sampai 200 ribu penonton yang bakal datang menyaksikan langsung gelaran MotoGP Mandalika. Dengan ketersediaan penginapan yang ada sekarang, jelas tidak akan cukup,” ungkap Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat silaturahmi dengan wartawan Loteng, di Praya, Sabtu (7/3) akhir pekan lalu.

Sehingga butuh upaya lain untuk bisa memenuhi kebutuhan kamar atau akomodasi nantinya. Dari pemerintah pusat sendiri sudah ada program pemberdayaan desa sekitar kawasan The Mandalika. Dengan memfungsikan rumah-rumah warga sebagai homestay. Namun itu masih terkendala oleh persoalan teknis.

Upaya lain, pemerintah provinsi dalam rapat terbatas dengan pemerintah pusat beberapa waktu lalu mengusulkan agar dibangunkan rusunawa di semua desa yang ada di lingkar kawasan KEK Mandalika. Dan, oleh pemerintah pusat dalam hal ini Bapppenas, usulan tersebut direspon positif. Bahkan langsung disetujui.

“Di proposal yang kita ajukan, itu rencananya di masing-masing desa yang ada di lingkar kawasan The Mandalika akan dibangunkan satu tower rusunawa dan, Bapppenas sudah setuju menyetujui usulan itu,” jelasnya.

Atas dasar persetujuan tersebut, pihaknya kini akan terus mengawal dan mendorong pemerintah pusat supaya program tersebut bisa segera masuk dalam program pusat. Harapannya, tahun depan program tersebut sudah bisa berjalan. “Kalau membangun rusunawa itu lebih cepat,” imbuhnya

Untuk pengelolaan rusunawa itu sendiri, nanti akan diserahkan ke pemerintah desa. Apakah itu nanti di kelola oleh BUMDes setempat supaya bisa mendatangkan manfaatnya secara ekonomi bagi desa. “Untuk pembangunannya nanti akan ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tapi perencaaannya melalui Bappenas,” tegas Gubenur NTB.  

Tidak kalah penting juga, lanjut Gubernur yaitu soal event pendukung dari gelaran MotoGP itu sendiri. Agar bisa memancing minat wisatawan untuk datang ke daerah ini. Baik itu sebelum event MotoGP digelar ataupun sesudahnya. Bahkan pada saat MotoGP digelar, event pendukung juga penting ada agar tidak melulu hanya datang untuk menonton MotoGP.

“Jadi wisatawan datang ke Lombok nanti kan tidak hanya untuk menonton MotoGP. Mereka juga butuh event lain yang bisa juga dinikmati. Inilah tugas kita sekarang,” tandasnya.

Bagaimana mempersiapkan free event yang  bisa dinikmati oleh wisatawan itu harus dipersiapkan. Bahkan bila perlu jauh hari sebelumya gelaran MotoGP, event-event pendukung diperbanyak.

“Upaya kita menyambut MotoGP ini haru komprehesif. Mulai penyipakan akomodasi sampai dukungan event MotoGP. Istilahnya, MotoGP ini sebagai event utama. Event pendukung menjadi tugas kita untuk bagaimana supaya gelaran MotoGP benar-benar semarak. Yang pada akhirnya bisa mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat dan daerah ini,” pungkasnya. (kir)

No Comments

Leave a Reply