Mataram (Global FM Lombok)- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram masih kesulitan menangani persoalan sampah di Kota Mataram. Dari 100 persen produksi sampah per hari, yang baru bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru sekitar 60 persen. Disamping itu, sampah yang ada di depo juga masih berserakan karena kurangnya alat berat untuk mensterilkan sampah yang berserakan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, H. Efendi Eko Saswito di Mataram, Senin (28/8) pagi mengatakan, pada APBD Perubahan 2017 ini, Pemkot Mataram melalui Dinas Lingkungan Hidup meminta tambahan anggaran penanganan sampah sebesar Rp 1,6 milyar. Anggaran itu akan digunakan untuk membeli dua unit drum truk dan satu alat berat. Anggaran itu diakuinya belum cukup untuk mengatasi persoalan sampah ini. Namun, alokasi anggaran itu menyesuaikan dengan kondisi fiskal daerah.
“Untuk tambahan kebutuhan sarananya, seperti dam truk sama kebutuhan lain di APBD Perubahan dan ini masih dalam proses pembahasan. Ya jelas belum mencukupi tapi kan itu kemampuan kita dulu. Kemampuan yang kita bisa berikan di APBD Perubahan ini. Ya ini reward kita ingin ke depan pertahanankan itu terus piala Adipura jadi secara bertahap kita lengkapi kebutuhan sarana prasarana yang diperlukan supaya dia bisa maksimal bekerja di dalam pengelolaan kebersihan”,katanya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan, kalau anggaran penanganan sampah ini disetujui oleh dewan, maka akan ada dua unit alat berat yang bisa ditempatkan di depo sampah yakni depo bagian barat dan depo bagian timur Kota Mataram. Sejauh ini, baru ada satu unit alat berat yang selama ini berkeliling untuk mensterilkan sampah di enam depo sampah di Kota Mataram. Padahal, idealnya satu depo sampah harus memiliki satu alat berat minimal alat berat mini.
“Itu yang satu alat berat ini selama ini keliling, belum dia bersihkan satu depo ke depo yang lain. Nanti kalau ada dua, kita mau bagi satu di timur dan satu di barat”,katanya.
No Comments