Ali – Sakti Bukan Pasangan”Ocok-Ocok”, Suhaili-Amin Ingin Menang Terhormat

Global FM
11 Jan 2018 09:38
5 minutes reading

pasangan Suhaili Amin saat daftar KPU NTB

Mataram (Global FM Lombok) – Pasangan Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dari jalur perseorangan, H. Moch. Ali BD – TGH. Lalu Gede Sakti (Ali-Sakti), dan pasangan H. M. Suhaili FT – H. Muh. Amin (Suhaili-Amin) mencatatkan diri sebagai pendaftar di hari pertama di KPU NTB, Senin, 8 Januari 2018.

Ali – Sakti tiba di Kantor KPU NTB sekitar pukul 10.30 Wita, diantar pendukungnya untuk menyerahkan berkas pendaftaran. Setelah berkas pendaftaran dinyatakan lengkap dan memperoleh tanda penerimaan pendaftaran dari KPU, Ali-Sakti kemudian memberikan keterangan pers.

Dalam keterangan persnya, Ali BD menyampaikan keseriusannya bertarung di Pilkada NTB 2018 dari jalur independen untuk melawan para petarung lainnya dari jalur partai politik. Bersama dukungan langsung dari rakyat, Ali BD bertekad memenangkan pertarungan di Pilkada NTB dan mencatatkan diri dalam lembaran sejarah NTB sebagai gubernur pertama dari jalur independen.

‘’Jangan Anda mengira Pak Ali ini ocok-ocok (main-main ) mau jadi calon independen. Ndak begitu ya, saya ini bupati independen, jangan Anda mengira saya ini bupati ocok-ocok. Saya ini bupati independen, nanti akan menjadi gubernur independen,’’ ujar Bupati Lombok Timur ini yang merupakan bupati pertama di Porvinsi NTB dari jalur independen.

Ali BD mengatakan bahwa penting untuk dipahami bahwa calon independen merupakan ketentuan dalam UU. Jalur independen merupakan teknis untuk menduduki jabatan politik sebagai kepala daerah. Sama halnya dengan jalur partai politik. Namun demikian, ia lebih memilih untuk menggunakan jalur independen dalam Pilkada NTB 2018 ini.

‘’Kita gunakan independen,  karena kita mau independen saja. Yang lewat partai ya mereka suka saja. Yang ndak suka ya ndak suka. Tetapi kita bukan tidak suka (jalur partai). Kita hanya senang saja lewat independen,’’ ujarnya.

Meski pasangan Ali-Sakti ini sudah bisa mendaftar sebagai peserta Pilkada di KPU. Namun demikian, pada dasarnya ia masih belum dalam posisi aman. Pasalnya sebelum ditetapkan sebagai peserta Pilkada pada pertengahan Februari mendatang.

Ia kembali akan menyerahkan daftar dukungan KTP sebanyak dua kali lipat dari jumlah kekurangan dukungannya pada tahap pertama, yakni sebanyak 100 ribu lebih.

Jika hal ini tidak bisa dipenuhi oleh Ali-Sakti maka dipastikan ia akan terpental sebagai kandidat perserta Pilkada NTB 2018.

Menanggapi hal itu, Ali BD mengatakan bahwa kekurangan tersebut sudah ia siapkan. Sehingga ia tidak ragu untuk lolos sebagai peserta Pilkada NTB 2018.

‘’Kita hanya akan mencari 50 ribu lagi, dan kita sudah siapkan lebih dari tiga kali lipat. Anda tanya KPU kalau mau sekarang atau kalau mau besok diserahkan. Ya saya akan serahkan langsung sekarang. Jadi jangan kira kita tidak bekerja. Kita sudah bekerja dua tahun bersama rakyat. Bukan bersama DPC, DPD dan DPP parpol. Kalau dengan parpol mungkin sampai malam ini belum keluar SK-nya,’’ Ali BD menegaskan kesiapannya.

Sementara itu, TGH. Gede Sakti pada kesempatan itu menyampaikan bahwa ia terpanggil untuk maju sebagai pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, karena panggilan cinta pada rakyat.

‘’Konsep itulah menjadi tolok ukur kami berdua untuk memimpin NTB. NTB untuk semua golongan dan semua umat. Dengan cinta damai, maka NTB akan sejahtera dan adil. Untuk itulah percayakan pada kami, bahwa kami akan menang,’’ katanya optimis.

Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya sudah menerima berkas pendaftaran Ali-Sakti. Namun ia mengingatkan Ali-Sakti untuk menyerahkan syarat dukungan yang belum terpenuhi, yakni dukungan KTP sebanyak 101 ribu lebih.

Ingin Menang Terhormat

Sementara dengan dukungan koalisi tiga partai pengusung, yakni Golkar, PKB dan Nasdem,  pasangan Balon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB,  Suhaili – Amin,  pada hari pertama kemarin juga resmi mendaftarkan diri sebagai perserta Pilkada serentak NTB 2018 ke KPU.

Pasangan Suhaili-Amin, tiba di KPU NTB pada pukul 14.00 Wita, diantar massa pendukungnya. Suhaili-Amin bersama massa pendukungnya berjalan kaki ke KPU dari Lapangan Umum Mataram.

Suhaili-Amin juga didampingi petinggi tiga partai pengusungnya.  Mulai dari Sekretaris DPD I Partai Golkar, Hj.Baiq Isvie Rupaeda dan Ketua Harian DPD I, H.Misbach Mulyadi. Hadir juga Ketua DPD II Golkar Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, Ketua DPD Golar Lombok Barat, Hj. Sumiatun, Ketua DPD Golkar Lombok Tengah, H. Humaidi dan Ketua DPD Golkar Lombok Timur, Daeng Paelori.

Baca juga:  Polda NTB Siagakan Satgas Anti ‘’Money Politics’’

Dari Partai Nasdem, hadir Ketua Bapilu Nasdem NTB, Ardani Zulfikar. Sementara dari PKB hadir Ketua DPW, Lalu Hadrian Irfani, didampingi Sekretaris, Akhdiyansyah . Selain itu, hadir juga Ketua DPW PPP kubu Djan Faridz, H. Muhammad.

Setelah menyerahkan berkas pendaftaran, KPU kemudian mengumumkan berskas pendaftaran Suhaili-Amin dinyatakan lengkap dan dapat diterima. ‘’Setelah melalui proses pemeriksaan, dapat kami simpulkan pendaftaran pasangan Balon Suhaili-Amin dapat kami terima,’’ ujar Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori.

Suhaili pada kesempatan itu menyampaikan bahwa ia bersama Muh. Amin sudah berkomitmen di Pilkada NTB 2018, akan bertarung secara kesatria. Tanpa menggunakan cara-cara yang tidak terhormat dan tidak terpuji, terutama politik uang.

‘’Bagi kami sudah jadi komitmen untuk bagaimana melakoni ikhtiar agar diberikan kesempatan untuk berkhidmat di Bumi Gora ini. Dengan cara yang tidak menyimpang dari  norma agama yang saya yakini. Kemudian norma-norma tata bernegara kita,’’ katanya.

‘’Itulah yang melandasi kami, sehingga kami tidak ingin menodai hakekat memilih pemimpin itu sendiri, ini yang utama. Dan kami tidak ingin menodai makna demokrasi sejati yang hakiki, itu komitmen kami. Kami ingin menang secara terhormat dan bermartabat,’’ tegas Suhali.

Dikatakan Bupati Lombok Tengah dua periode itu, bahwa ia sangat menghargai para kandidat yang akan maju menjadi kompetitornya. Ia mengaku tidak memandang para kompetitornya sebagai lawan dan musuh. Namun mereka adalah para putra terbaik NTB yang sama-sama berihtiar untuk memberikan pengabdian pada masyarakat NTB.

‘’Bakal calon itu, mereka sama-sama kompetitor, kita sama-sama berkompetisi. Jadi tidak ada lawan, tidak ada  musuh bagi kami berdua. Kita sama-sama berikhtiar, dan siapa yang diizinkan oleh Allah, itulah yang tebaik. Kalaupun bukan kami berdua maka kami akan terima. Jadi tidak ada istilah guling menggulingkan,’’ tegasnya. (ndi)

No Comments

Leave a Reply