Mataram (Global FM Lombok)- Aksi damai bela Islam yang digelar di Jakarta hari Jumat tanggal 2 Desember, juga digelar di Mataram. Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi turun ke jalan guna menuntut agar aparat penegak hukum menjalankan proses hukum yang tegas kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purna alias Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama.
Aksi yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF MUI NTB tersebut bergerak dari gedung Islamic Center Jalan Langko Mataram. Mereka melakukan aksi long march menuju Kejaksaan Tinggi dan Polda NTB. Peserta aksi membawa atribut organisasi seperti IMM, Pemuda Muhammadiyah, HMI, Kammi dan sejumlah BEM perguruan tinggi NTB sambil berorasi sepanjang jalan.
Korlap aksi Syamsul Hidayat mengatakan, tuntutan massa bela Islam di NTB tidak jauh berbeda dengan aksi yang digelar di Jakarta yaitu menuntut agar Ahok ditahan seperti para pelaku penista agama yang pernah muncul di Indonesia. Selain itu, massa juga mendesak agar Buni Yani yang meng-upload video dugaan penistaan agama di Pulau Seribu agar tidak dikriminalisasi oleh aparat penegak hukum.
“Kita minta kepada pihak-pihak terkait agar jangan mempolitisasi kasus Ahok. Jika Anda melindungi Ahok, anda akan berhadapan dengan massa gerakan rakyat” teriak Syamsul.
Massa aksi bela Islam jilid III ini mendapat pengawalan yang cukup ketat dari aparat kepolisian. Di Polda NTB, massa meminta agar Kapolda NTB mau berdialog terkait dengan peserta aksi,. Namun kerena Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono sedang berada diluar kota, massa aksi diterima oleh salah seorang pejabat Polda NTB. Perwakilan Poda NTB secara simbolis menerima tuntutan massa aksi bela Islam diatas kendaraan bak terbuka.(ris)
No Comments