Akibat Gempa dan Musim Kemarau, Agenda Paralayang Internasional di Mantar Tertunda
Paralayang di Mantar ( Foto ; BPPD NTB)
Mataram ( Global FM Lombok)- Gempa bumi yang menerjang Lombok dan Sumbawa pada tanggal 19 Agustus lalu mengakibatkan tanah di kawasan Mantar, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) banyak yang longsor. Selain itu musim kemarau juga masih melanda Sumbawa. Akibatnya agenda international paragliding atau paralayang untuk mendukung event Sail Moyo Tambora 2018 batal dilaksanakan tanggal 17-18 September. Acara paralayang di destinasi wisata Mantar direncanakan akan digelar bulan November mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbawa Barat, IGB Sumbawanto kepada Global FM Lombok di Mataram, Rabu (29/08) mengatakan, event Sail Moyo Tambora 2018 sendiri akan tetap digelar dari tanggal 9-23 September untuk memperkenalkan potensi pariwisata di Provinsi NTB terutama di Pulau Sumbawa ke wisatawan domestik dan mancanegara. Hanya saja, salah satu kegiatan dunia yang tertunda karena bencana gempa bumi dan musim kemarau adalah paralayang tersebut.
“Sebab kondisi sekarang ini jalan sedang rusak, karena beberapa tanah longsor, kemudian air kondisinya limit sekali karena sekarang musim kemarau kan. Air hanya untuk konsumsi masyarakat mantar. Bayangkan danau hanya dasarnya saja yang terisi. Tidak bisa saya bayangkan beberapa ratus orang kesana, tidak ada air, MCK kosong itu kan mencoreng juga,” kata IGB Sumbawanto, Rabu (29/08).
IGB Sumbawanto mengatakan, kawasan Mantar merupakan destinasi wisata unggulan di Sumbawa Barat, terutama untuk agenda paralayang kelas dunia. Dengan ketinggian 650 mdpl, kawasan Mantar dijuluki negeri di atas awan. Saat ini, Kabupaten Sumbawa Barat hanya akan mengadakan surfing internasional di Pantai Yoyo dengan melibatkan ratusan peselancar dari 30 negara dan agenda Jazz Kenawa Festival.
Direncanakan, acara pembukaan agenda Sail Moyo Tambora tanggal 9 September 2018 mendatang dibuka secara langsung oleh Presiden Jokowi. (ris)-
No Comments